kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah pastikan vaksin aman, masyarakat diminta disiplin ikuti protokol kesehatan


Sabtu, 07 November 2020 / 17:57 WIB
Pemerintah pastikan vaksin aman, masyarakat diminta disiplin ikuti protokol kesehatan
ILUSTRASI. Ilustrasi botol kecil dengan label stiker bertuliskan vaksin dan jarum suntik dengan latar belakang tulisan 'Coronavirus Covid-19.' 10 April 2020. REUTERS/Dado Ruvic


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana untuk menggelar vaksinasi masal untuk mengatasi virus corona kemungkinan besar bergeser dari target awal. Pemerintah di banyak negara, tak hanya Indonesia, semula berharap bisa menggelar program vaksinasi sebelum akhir tahun.

Jika pemerintah Indonesia sempat menyebut target awal bergulirnya program vaksinasi adalah November, maka pemerintah Amerika Serikat memasang target yang lebih awal lagi. Presiden Donald Trump menyebut, Negeri Paman Sam akan memulai vaksinasi untuk melawan virus corona pada Oktober lalu.

Memasuki pekan kedua November, target awal vaksinasi yang sempat dipasang pemerintah di banyak negara kemungkinan akan meleset. Namun, tentu ada alasannya mengapa target awal itu meleset.

Baca Juga: 4 Hal yang membuat virus corona berbeda dengan virus flu

Dari keterangan sejumlah pejabat yang berwenang, bisa disimpulkan program vaksinasi tidak bisa berjalan sesuai rencana awal, yaitu Oktober-November, karena memang belum ada pengembang yang telah menuntaskan seluruh proses pengujian.

 “Pemerintah pasti akan menyediakan vaksin yang terbukti aman dan lolos uji klinis sesuai rekomendasi WHO (Organisasi Kesehatan Dunia),” tutur Wiku Adisasmito, Jurubicara Satgas Penanganan Covid 19, dalam keterangan pers secara online, Kamis (5/11).

Sedangkan pada akhir Oktober lalu, Pelaksana Tugas Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), Togi J. Hutadjulu, menuturkan, belum ada vaksin yang mendapatkan izin edar.

Baca Juga: WHO waspada, mutasi virus corona ditemukan di cerpelai dan menular ke manusia

“Badan POM memiliki standar dalam perizinan untuk obat-obatan dan vaksin, yaitu harus melalui proses uji klinis sebagai pembuktian khasiat dan keamanan,” ujar Togi dalam diskusi yang bertajuk Pengawalan BPOM dalam Proses Penyediaan Vaksin Covid 19, Rabu (28/10) lalu.

Namun, Wiku menambahkan, WHO optimistis para peneliti akan mampu mengembangkan vaksin Covid 19 yang efektif. Ia juga menyebut, ada banyak kandidat vaksin yang saat ini dikembangkan di berbagai negara,  dan telah masuk uji klinis tahap ketiga.

Optimisme itu tidak berlebihan jika melihat dokumen bertajuk Draft Landscapes of Covid 19 candidate vaccines per 3 November 2020, yang dipublikasikan di situs WHO. Saat ini, ada 47 vaksin potensial yang sudah berada di tahap uji klinis.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×