kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paxlovid diklaim efektif melawan Covid-19 varian Omicron


Jumat, 17 Desember 2021 / 05:00 WIB
Paxlovid diklaim efektif melawan Covid-19 varian Omicron


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Dalam hal keamanan, efek samping yang paling umum dilaporkan selama pengobatan dan hingga 34 hari setelah dosis terakhir Paxlovid adalah dysgeusia (gangguan rasa), diare dan muntah.

 Paxlovid tidak boleh digunakan dengan obat-obatan tertentu lainnya, baik karena tindakannya dapat menyebabkan peningkatan berbahaya dalam tingkat darah mereka. Sebaliknya beberapa obat dapat mengurangi aktivitas Paxlovid itu sendiri. 

Daftar obat-obatan yang tidak boleh digunakan dengan Paxlovid termasuk dalam kondisi yang diusulkan untuk digunakan. Paxlovid juga tidak boleh digunakan pada pasien dengan fungsi ginjal atau hati yang sangat berkurang.

Baca Juga: Apakah obat Covid-19 pil molnupiravir akan digratiskan? Ini kata Kemenkes

Paxlovid tidak dianjurkan pada wanita hamil dan yan sedang menanti kehamilan atau tidak menggunakan kontrasepsi. Wanita menyusui juga tidak direkomendasikan sebab penelitian laboratorium pada hewan menunjukkan bahwa dosis tinggi Paxlovid dapat berdampak pada pertumbuhan janin.

Ketentuan penggunaan yang diusulkan EMA akan segera dipublikasikan di situs web EMA.

Saran BPOM Uni Eropa tersebut sampai saat ini dapat digunakan untuk mendukung rekomendasi nasional tentang kemungkinan penggunaan obat sebelum izin edar.
Tinjauan ini sudah dimulai pada 13 Desember 2021 sebelum kemungkinan permohonan izin pemasaran.

EMA akan mengevaluasi data yang lebih lengkap tentang kualitas, keamanan, dan efektivitas obat saat tersedia. Tinjauan bergulir akan berlanjut sampai cukup bukti tersedia bagi perusahaan untuk mengajukan permohonan izin edar formal. EMA juga akan berkomunikasi lebih lanjut ketika aplikasi izin edar untuk obat telah diajukan.

Paxlovid adalah obat antivirus oral yang mengurangi kemampuan SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19) untuk berkembang biak di dalam tubuh. Zat aktif PF-07321332 menghalangi aktivitas enzim yang dibutuhkan virus untuk berkembang biak. 

Paxlovid juga memasok ritonavir (penghambat protease) dosis rendah, yang memperlambat pemecahan PF-07321332, memungkinkannya bertahan lebih lama di dalam tubuh pada tingkat yang memengaruhi virus. Paxlovid diharapkan dapat mengurangi kebutuhan rawat inap pada pasien COVID-19.

Baca Juga: Pfizer meminta AS mengizinkan suntikan booster COVID-19 untuk semua orang dewasa

Terlebih saat ini, 77 negara kini telah melaporkan kasus Omicron dan mungkin sudah ada di negara lainnya, meskipun belum terdeteksi. Meningkatnya kasus, walaupun gejala yang ditimbulkan mungkin tidak parah, dapat mengganggu sistem kesehatan yang tidak siap.

dr Tedros Adhanom, Direktur Jenderal WHO, mengatakan vaksin saja tidak akan membuat negara mana pun keluar dari krisis ini. "Vaksin, memakai masker, menjaga jarak, ventilasi, dan menjaga kebersihan tangan, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri," ujar dia. 

Tedros menyarankan, semua hal tersebut harus dilakukan secara bersamaan, konsisten dan baik. "Mari bersama-sama lakukan semua tindakan ini demi melindungi diri selama pandemi COVID-19, dan mencegah penyebaran varian Omicron," ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×