Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID -
JAKARTA. Saat ini, virus Covid-19 atau SARS-CoV-2 memiliki gejala dengan beragam tingkatan. Melansir Kementerian Kesehatan, ada 4 tingkatan gejala Covid-19 yang terdiri atas:
- Tanpa gejala
- Ringan
- Sedang
- Berat/kritis
Ingin tahu seperti apa perbedaan dan bagaimana perawatannya? Simak penjelasannya.
Baca Juga: Wajib tahu! Gejala varian Delta berbeda dengan varian tradisional
1. Pasien tanpa gejala
Gejala:
- Frekuensi napas 12-20 kali per menit
- Saturasi sama atau di atas 95%
Tempat perawatan:
- Isolasi mandiri di rumah
- Fasiltas isolasi pemerintah
Baca Juga: Seseorang bisa terserang dua varian Covid-19 sekaligus, ini penjelasannya
Terapi:
- Vitamin C, D, Zinc
Lama perawatan:
- 10 Hari isolasi sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi
2. Pasien ringan
Gejala:
Demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indera penciuman (anosmia), kehilangan indera pengecap (ageusia), malgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas 12-20 kali per menit, saturasi sama atau di atas 95%.
Tempat perawatan:
- Fasilitas isolasi pemerintah
- Isolasi mandiri di rumah bagi yang memenuhi syarat
Baca Juga: Jumlah pasien yang sembuh dari corona bertambah 28.561 orang, Sabtu (10/7)
Terapi:
Oseltamivir atau Favipiravir, Azitromisin, vitamin C, D, Zinc
Lama perawatan:
10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala
3. Pasien sedang
Gejala:
Demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indera penciuman (anosmia), kehilangan indera pengecap (ageusia), malgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas 20-30 kali per menit, saturasi sama atau di atas 95%, sesak napas tanpa distress pernapasan.
Tempat perawatan:
RS lapangan, RS darurat Covid-19, RS Rujukan, RS non-rujukan
Terapi:
Favipiravir, Remdesivir 200 mgIV, Azitromisin, Kortikosteroid, vitamin C, D, Zinc, Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi dokter penanggungjawab (DPJP), pengobatan komorbid bila ada, terapi O2 secara non-invasif dengan arus sedang sampai tinggi (HFNC)
Lama perawatan:
10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala
Baca Juga: Cara membedakan gejala sakit tenggorokan biasa dengan gejala Covid-19
4. Pasien berat/kritis
Gejala:
Demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indera penciuman (anosmia), kehilangan indera pengecap (ageusia), malgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas > 30 kali per menit kali per menit, saturasi < 95%, sesak napas dengan distress pernapasan.
kondisi kritis:
ARDS/gagal napas, sepsis, syok sepsis dan gagal multi organ
Tempat perawatan:
HCU/ICU rujukan
Terapi:
Favipiravir, Remdesivir 200 mgIV, Azitromisin, Kortikosteroid, vitamin C, D, Zinc, Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi dokter penanggungjawab (DPJP), pengobatan komorbid bila ada, HFNC/Ventilator, terapi tambahan
Lama perawatan:
Sampai dinyatakan sembuh oleh DPJP dengan hasil PCR negatif dan klinis membaik
Selanjutnya: Interleukin-6, obat terbaru yang disetujui WHO untuk pasien Covid-19 yang parah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News