Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemerintah terus mempergencar pelaksanaan vaksin Covid-19. Pemerintah menjanjikan semua orang bisa mendapatkan vaksin Cpvod-19. Namun, bagaimana dengan kelompok masyarakat pengidap penyakit kronis seperti kanker, apakah bisa mendapat vaksin Covid-19?
Memiliki penyakit kronis seperti kanker membuat kita berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius akibat paparan virus corona. Oleh karena itu, vaksin Covid-19 nampaknya sangat dibutuhkan untuk orang-orang yang memiliki penyakit tersebut. Bahkan, beberapa ahli pun menganjurkan pasien kanker yang berusia dewasa melakukan vaksin Covid-19.
Ahli onkologi Halle Moore juga menyarankan pasien kanker menjadi salah satu kelompok prioritasyang menerima vaksin. "Namun, pasien kanker harus berkonsultasi terlebih dahulu sebelum melakukan vaksinasi Covid-19," tambahnya.
Terdapat faktor-faktor tertentu yang harus dipertimbangkan oleh penderita kanker sebelum mendapatkan vaksin Covid-19, salah satunya perawatan yang sedang dijalani.
Baca juga: Vaksin COVID-19 buatan Sinovac tiba di Singapura
Pengaturan waktu vaksin dan pengobatan kanker
Jika akan melakukan vaksin Covid-19, pasien kanker perlu menunda beberapa perawatan kanker yang tidak mendesak hingga vaksinasi selesai. Namun, hal itu tergantung pada jenis pengobatan kanker yang mungkin pernah atau sedang diterima pasien, serta berbagai pertimbangan khusus lainnya.
Moore juga mengatakan jenis perawatan yang dilakukan pasien kanker juga menentukan waktu terbaik untuk melakukan vaksinasi.
Berikut panduan dalam pemberian vaksin Covid-19 untuk pasien kanker berdasarkan jenis perawatan:
1. Kemoterapi
Untuk pasien kanker yang menerima kemoterapi, Moore mengatakan tetap bisa menerima vaksin Covid-19 tanpa meninggalkan sesi kemo. "Tetapi karena vaksin dapat menyebabkan demam dalam 24 hingga 48 jam pertama, lebih baik menerima vaksin pada saat jumlah darah putih diperkirakan tidak akan rendah," ucap Moore.
Demam yang terjadi saat jumlah darah rendah bisa memerlukan penanganan medis serius. Dalam beberapa kasus, penundaan vaksinasi bisa menjadi jalan terbaik sampai perawatan kemoterapi yang intensif selesi dilakukan. Misalnya, terapi induksi untuk leukimia akut.
Simak panduan pemberian vaksin Covid-19 untuk pasien kanker di halaman selanjutnya
2. Imunoterapi
Untuk sebagian besar pasien kanker yang menerima imunoterapi, tidak masalah melakukan vaksin Covid-19 disertai perawatan tersebut.
3. Obat steroid
Kortikosteroid dapat mengurangi respons terhadap vaksin Covid-19. Jika pasien kanker memerlukan kortikosteroid sebagai bagian dari pengobatannya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter waktu vaksinasi yang tepat.
4. Perawatan hormonal
Perawatan endokrin atau hormonal untuk kanker termasuk tamoxifen, penghambat aromatase, analog LHRH dan anti-androgen diharapkan tidak mengubah keamanan atau efektivitas vaksin.
5. Perawatan IVIG
Untuk sebagian besar pasien kanker yang menerima IVIG, tidak masalah untuk melanjutkan vaksinasi tanpa menghentikan terapi IVIG.
6. Terapi radiasi
Sebagian besar pasien kanker yang menerima terapi radiasi juga bisa melakukan vaksinasi tanpaperlu menghentikan terapi.
7. Operasi
Pasien kanker yang melakukan operasi sebaiknya hindari vaksin Covid-19 dengan waktu yang terlalu dekat dengan jadwal operasi. Pasalnya, vaksin Covid-19 bisa memicu demam dalam 24 hingga 48 ham pertama.
Hal ini juga bisa mengakibatkan pembatalan operasi. Bagi mereka yang menjalani splenektomi, Anda harus menerima dosis vaksin pertama setidaknya dua minggu atau lebih sebelum operasi jika memungkinkan.
Itulah panduan vaksin Covid-19 bagi penderita kanker. Ingat, pandemi corona masih berlangsung. tetap patuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Amankah Vaksin Covid-19 untuk Pasien Kanker?",
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Ariska Puspita Anggraini
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Bakal ada vaksin Covid-19 baru dalam bentuk tablet dan semprotan hidung?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News