Sumber: USA Today | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Banyak yang bilang, dua kepala lebih baik dari satu. Akan tetapi, apakah hal yang sama berlaku untuk masker?
Menurut Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka, jawabannya adalah 'ya'.
"Jadi, jika Anda memiliki masker penutup fisik dengan satu lapisan, Anda meletakkan lapisan lain, itu masuk akal bahwa kemungkinan akan lebih efektif," kata Fauci kepada "NBC News 'TODAY" pada hari Senin. "Itulah alasan mengapa Anda melihat orang menggunakan dua masker atau menggunakan masker versi N95."
Melansir USA Today, penggunaan masker ganda menjadi sorotan pekan lalu selama pelantikan Presiden Joe Biden, di mana beberapa pejabat tinggi dan selebriti difoto mengenakan dua masker.
Baca Juga: Kasus Covid-19 tembus 1 juta, ini cara membedakan gejala corona dengan flu biasa
Pete Buttigieg, calon Biden untuk memimpin Departemen Perhubungan, mengunggah foto dirinya di Twitter yang mengenakan masker bedah di bawah masker kain hitam. Amanda Gorman, penyair di pelantikan berusia 22 tahun, juga mengenakan masker bedah di balik kain merah modis.
USA Today memberitakan, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Matter pada bulan Juli menemukan bahwa memakai dua masker dapat meningkatkan perlindungan dari partikel virus hingga 50% hingga 75%. Ini tidak hanya menambahkan lapisan perlindungan ekstra tetapi juga membuat masker pas di sekitar wajah, kata penulis studi Dr. Loretta Fernandez.
Baca Juga: Penularan Covid-19 masih tinggi, Ajib Hamdani pilih pakai masker medis
"Kami menemukan bahwa efisiensi penghilangan partikel dari banyak masker bedah dapat ditingkatkan hingga 50% hanya dengan menempelkan bahan masker ke wajah," katanya. "Di lab, kami melakukan ini dengan menambahkan stocking nilon, tetapi juga menguji lapisan elastis lainnya seperti gator dan celana ketat dan menemukan bahwa mereka juga memecahkan masalah memotong udara yang bocor dari sekitar masker."
Ketertarikan baru orang Amerika pada penggunaan dua masker juga muncul saat varian yang tampaknya lebih menular muncul dari Inggris, Afrika Selatan, Brasil, dan California.
Para pejabat mengatakan pekan lalu bahwa varian Inggris, B.1.1.7, mungkin lebih mematikan dan lebih menular. Varian 501Y.V2, pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan, tampaknya sekitar 50% lebih menular.
Dr. Vivek Murthy, calon Biden untuk ahli bedah umum, mengatakan dalam sebuah wawancara New York Times bahwa varian yang muncul membuat kualitas masker yang digunakan menjadi lebih penting, seraya menambahkan harus ada standar untuk masker.
Namun, beberapa ahli kurang peduli tentang penggunaan dua masker untuk melindungi dari varian baru corona dan lebih khawatir tentang orang yang tidak menutupi wajahnya sama sekali.
"Gagasan tentang pemakaian dua masker hanya berarti Anda memperhatikan penggunaan masker yang lebih baik daripada sebelumnya," kata pakar penyakit menular dari Universitas Emory, Dr. Colleen Kraft. "Jika orang hanya memakai masker secara umum, kita sebenarnya akan baik-baik saja dengan variannya."
Selanjutnya: Dokter Reisa: WHO pertegas efektivitas masker cegah Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News