Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Warga lokal Surabaya, Ali Sarwono menyambut inisiatif pemerintah daerah Surabaya. “Menggunakan drone sangat efektif, dapat mendisinfeksi di mana-mana, termasuk atap. Jika dilakukan secara manual (oleh pekerja), yang bisa mereka raih hanyalah bagian atas pagar,” katanya.
Baca Juga: Mengenal lagi virus corona, mulai ciri-ciri, bentuk, hingga penyebarannya
Paul Tambyah dari Masyarakat Mikrobiologi Klinik dan Infeksi Asia Pasifik mengatakan bahwa mencuci tangan dan menargetkan pembersihan permukaan yang biasa disentuh seperti tombol lift menawarkan perlindungan yang lebih baik daripada melakukan disinfektan massal.
"Ini (penyemprotan) mungkin cara yang murah, tetapi perhatian yang cermat terhadap kebersihan pribadi dan lingkungan mungkin lebih efektif," kata Tambyah.
Baca Juga: Puluhan titik jalan di Jakarta Timur disemprotkan disinfektan untuk cegah corona
Petugas kesehatan India sempat memicu kemarahan pada hari Senin ketika mereka menggunakan pipa selang untuk menyemprot pekerja migran di negara bagian utara Utter Pradesh. Penyemprotan itu dilakukan di tengah kekhawatiran perpindahan orang dari kota ke desa yang berisiko menyebarkan virus.
Di Malaysia, di bawah penguncian nasional karena virus, pihak berwenang telah melakukan desinfeksi di daerah dengan jumlah kasus tinggi untuk mengurangi risiko penularan lebih lanjut.
Akan tetapi, penyemprotan cairan disinfektan yang ditembakkan dari truk tanki air ke udara atau dari selang semprot ke jalan telah membuat para pakar kesehatan kesal.
"Menyemprotkan disinfektan ke jalanan jelas tidak akan berdampak," kata Christopher Lee, mantan wakil direktur jenderal di kementerian kesehatan Malaysia dan seorang spesialis penyakit menular. "Buang-buang sumber daya dan jam kerja."