Reporter: kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menggunakan sarung tangan bisa meningkatkan risiko terinfeksi virus corona. Para ahli kesehatan mengatakan cuci tangan lebih efektif menangkal virus corona.
Semakin meluasnya wabah virus corona membuat banyak orang panik dan mulai menimbun barang-barang. Tak jarang warga yang menimbun persediaan makanan, perlengkapan harian, hingga produk sanitasi seperti masker, pembersih tangan, dan juga sarung tangan.
Baca Juga: Ini 10 cara mudah melindungi keluarga dari infeksi virus corona
Namun, --soal sarung tangan, beberapa pakar mengingatkan, penggunaannya justru bisa menambah risiko terkena virus.
Dokter dari Zava UK, Dr. Simran Deo menjelaskan, virus corona dan sejenisnya menyebar melalui tetesan air atau lendir mengandung virus yang dikeluarkan lewat batuk atau bersin.
Tetesan yang menyebar di udara bisa menyebabkan penyebaran infeksi ketika mereka bersentuhan dengan orang lain. Sarung tangan memang bisa melindungi tangan dari kontak dengan tetesan tersebut, namun tetesan tersebut bisa jadi akan tetap berada di permukaan sarung tangan.
Bahkan, tetesan itu bertahan lebih lama di sana, apalagi jika sarung tangan tidak dicuci secara teratur.
"Kondisi ini justru bisa meningkatkan risiko terkena virus jika kita menyentuh wajah atau makanan dengan sarung tangan tersebut." "Kita juga berisiko meneruskannya ke orang lain," ungkap Deo.
Atas pertimbangan itulah, Deo tidak menyarankan sarung tangan dijadikan alternatif untuk sarana kebersihan yang baik.
Baca Juga: Cegah tertular virus corona, kurangi intensitas kontak fisik
Menurut dia, mencuci tangan dengan sabun dan air secara teratur atau menggunakan pembersih tangan saat keluar rumah adalah cara yang jauh lebih efektif.
Langkah itu harus dilakukan setelah menggunakan transportasi umum, seperti kereta atau bus. "Gunakan tisu untuk menutupi hidung dan mulut saat batuk atau bersin, lalu buang sesegera mungkin," ungkap dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Sarung Tangan Justru Tambah Risiko Infeksi Virus Corona, Kenapa?",
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Glori K. Wadrianto
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News