kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pahami dermatitis kontak akibat penggunaan hand sanitizer


Rabu, 18 Agustus 2021 / 12:03 WIB
Pahami dermatitis kontak akibat penggunaan hand sanitizer
ILUSTRASI. Pengunjung memakai hand sanitizer. Tribunnews/Irwan Rismawan


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Handoyo .


Dokter Silvestri menjelaskan, gejala yang paling sering dikeluhkan adalah kulit tangan terasa kering, diikuti dengan gatal, terasa perih dan panas, kulit tampak kemerahan, vesikel (gelembung berisi cairan) atau lesi melepuh, fisura, serta perdarahan. Sedangkan, area yang paling banyak ditemukan kelainan adalah punggung tangan sebanyak 77%, dan area sela jari 75%.

Berikut ini adalah cara mengatasi kulit kering akibat keseringan cuci tangan menggunakan hand sanitizer menurut American Academy of Dermatology Association :

1. Cuci tangan dengan air dan sabun.

Mencuci tangan dengan air yang mengalir atau air hangat atau suam suam kuku dan sabun selama 20 detik itu jauh lebih baik daripada menggunakan hand sanitizer.

2. Gunakan pelembab.

Gunakan pelembab tangan di saat kondisi kulit masih lembab atau setengah kering pada permukaan tangan yang sudah di cuci. Dengan begitu Anda akan mengunci air dan kelembaban kembali ke dalam kulit.

Gunakan pelembab tangan yang memiliki kandungan minyak mineral atau petrolatum sangat disarankan agar kulit tak cepat kering. Sebab, kandungan-kandungan tersebut memiliki sifat oklusif, artinya dapat mengunci kelembaban dengan lebih baik, juga dapat membantu barrier atau lapisan kulit untuk menyimpan air dan mengurangi iritasi.

Sebaiknya, Anda hindari pelembab yang mengandung pewarna dan pewangi buatan.

Dokter Silvestri menambahkan, segera konsultasikan keluhan kulit ke dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat bila terjadi hal seperti ini. Pertama, bila dengan langkah pencegahan yang dilakukan tidak memberi perbaikan, atau bahkan mengalami perburukan,

Kedua, bila terjadi infeksi sekunder, yang pada umumnya ditandai dengan bengkak, berair, bernanah, hingga demam. Nanti dokter yang akan memeriksa keluhan kulit tersebut dan memberikan obat-obatan sesuai kelainan kulit yang ada. “Jangan sembarang menggunakan obat karena bisa membuat kerusakan kulit semakin parah. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah kerusakan kulit lebih lanjut,” jelasnya.

Mari kita bersama-sama menerapkan 6M untuk pencegahan penularan Covid-19 seperti memakai masker yang benar, mencuci tangan, menjaga jarak, membatasi mobilitas, menjauhi kerumunan, mendapatkan vaksinasi.

Lakukanlah tindakan proteksi diri semaksimal mungkin, mengingat virus Corona adalah virus yang masih baru dengan berbagai macam mutasi virus dan gejalanya yang masih terus berkembang sampai saat ini.

Selanjutnya: 5 Langkah aman mengelola limbah masker habis pakai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×