Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga saat ini, virus corona penyebab Covid-19 masih terus menyebar dan angka infeksi terus meningkat baik di Indonesia maupun dunia. Dari tingginya penularan Covid-19, adanya orang tanpa gejala (OTG) yang dapat menyebarkan virus salah satu yang paling diwaspadai.
Sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal JAMA Open Network, para ahli Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan, lebih dari setengah dari total penularan Covid-19 ternyata berasal dari orang yang tidak mempunyai gejala.
Dengan kata lain, mayoritas penyebaran virus corona berasal dari OTG atau silent carrier.
59% penularan
Melansir Washington Post, skenario dasar model menunjukkan, sebesar 59% dari semua penularan berasal dari orang tanpa gejala. Ini termasuk 35% kasus baru dari orang yang menulari orang lain sebelum menunjukkan gejala dan 24% berasal dari orang yang tidak pernah menunjukkan gejala sama sekali.
Baca Juga: Banyak tetangga terkena Covid-19, simak cara mencegah virus corona masuk ke rumah
"Intinya, mengendalikan pandemi Covid-19 benar-benar akan membutuhkan pengendalian pandemi penularan secara diam-diam dari orang-orang tanpa gejala," kata Wakil Direktur CDC untuk penyakit menular dan salah satu penulis penelitian Jay C. Butler.
Dikutip dari Huff Post, para ahli ingin lebih memahami masalah penyebaran tanpa gejala, karena pandemi lebih sulit dikendalikan jika orang tersebut menulari orang lain, tanpa menyadari dirinya sakit.
Baca Juga: Tanpa tes PCR, apakah virus corona sudah hilang dari tubuh usai isolasi mandiri?