kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Orang dengan komorbid tertentu tak boleh divaksin Covid-19, ini kata pakar kesehatan


Rabu, 20 Januari 2021 / 09:00 WIB
Orang dengan komorbid tertentu tak boleh divaksin Covid-19, ini kata pakar kesehatan


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses vaksinasi Covid-19 sudah dimulai sejak 13 Januari lalu. Meski begitu, vaksin Covid-19 produksi Sinovac pun tidak bisa diberikan kepada orang-orang dengan penyakit penyerta (komorbid) tertentu.

Pakar kesehatan masyarakat Hasbullah Thabrany  membenarkan bahwa vaksinasi Covid-19 ini tidak bisa diberikan kepada orang-orang yang memiliki penyakit tertentu. Menurutnya, hal ini disebabkan tidak semua orang memiliki daya tahan yang baik untuk membuat antibodi.

“Kalau badan dimasukkan virus yang mati atau virus yang lemah, itu akan beraksi melawan atau membentuk antibodi atau tentara yang bisa mengalahkan virus. Pada orang-orang yang sedang mempunyai penyakit komorbiditas, apalagi yang autoimun seperti lupus, badannya tidak akan sanggup meawan virus, yang lemah sekalipun,” kata Hasbullah kepada Kontan.co.id, Senin (19/1).

Baca Juga: Penyelidikan internasional simpulkan pandemi Covid-19 karena kesalahan WHO & China

Menurut Hasbullah, bila orang-orang dengan penyakit tertentu tersebut tetap dibvaksinasi, nantinya vaksin tersebut bisa berbahaya kepada orang tersebut. “Oleh karena itu yang mempunyai penyakit komorbid yang serius, dia tidak boleh diberikan vakasinasi,” tambahnya.

Untuk menghindari penularan Covid-19, Hasbullah pun mengatakan, gerakan 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) harus benar-benar diterapkan. Bila tidak, ini akan membahayakan orang-orang dengan penyakit penyerta.

Tak hanya itu, dia juga mengatakan, penyebaran Covid-19 bisa dicegah bila masyarakat yang dinyatakan sehat dan layak divaksin, mendapatkan vaksin. Dengan begitu, akan terbentuk kekebalan kelompok atau immunity herd.

Meski begitu, dia pun mengingatkan bahwa dengan dilakukannya vaksinasi bukan berarti seluruh masyrakat akan terlindungi 100%. Menurutnya, vaksin hanya bisa melindungi dengan tingkat tertentu tergantung jenis vaksin yang digunakan

“Jadi kalau pakai Sinovac, walaupun sudah divaksin masih tetap berisiko. Walau pakai Pfizer, tidak menjamin 100% bahwa orang yang sudah divaksin terbebas dari penyakit itu, tidak bisa dihindari,” kata Hasbullah.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 sudah bergulir, kenali efek samping yang mungkin terjadi

Adapun, vaksinasi Covid-19 produksi Sinovac tidak dapat diberikan kepada orang-orang dengan kriteria berikut:

1. Memiliki riwayat konfirmasi Covid-19

2. Wanita hamil dan menyusui

3. Berusia di bawah 18 tahun




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×