kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,75   12,44   1.37%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omicron Makin Menyebar, Apakah Varian Lama Alfa, Beta, Gamma Masih Ada?


Selasa, 15 Maret 2022 / 08:30 WIB
Omicron Makin Menyebar, Apakah Varian Lama Alfa, Beta, Gamma Masih Ada?
ILUSTRASI. Virus Covid-19 masih terus menyebar di dunia. Adapun varian yang masih sering dilaporkan yakni varian Delta dan varian Omicron. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Virus Covid-19 masih terus menyebar di dunia. Adapun varian yang masih sering dilaporkan yakni varian Delta dan varian Omicron. 

Padahal sejak awal 2020, ada varian awal Covid-19 yang dikenalkan mulai dari varian Alfa, varian Beta, varian Gamma, hingga varian Lambda yang penamaannya diatur oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 

Lalu, apakah saat ini varian lama Covid-19 sudah hilang atau masih bisa menginfeksi? 

Keberadaan varian lama Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS UNS Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan bahwa varian lama Covid-19 masih ada. 

"Masih, jadi tidak hilang sampai habis. Tetap ada, hanya jumlahnya terdesak oleh varian Omicron yang sedang mendominasi," ujar Tonang saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/3/2022). 

Menurutnya, risiko terinfeksi dari varian lama ini juga masih ada. Namun, risiko penularan varian lama ini tergantung dengan proporsinya. 

"Yang paling berisiko tentu terinfeksi varian yang sedang mendominasi," lanjut dia. 

Baca Juga: Deltacron Muncul, Ini Gejala Paling Umum Varian Omicron dan Delta

Varian lain tidak terklasifikasikan 

Ketua Tim Riset Whole Genome Sequencing (WGS) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menyampaikan mengenai data pendeteksian varian Covid-19 di Indonesia. 

Ia mengatakan, jika merujuk pada data genom SARS-CoV-2 di Indonesia sejak Februari 2022 hingga saat ini di GISAID, varian Covid-19 didominasi oleh Omicron.

"Varian Omicron sekitar 95 persen dan varian Delta di bawah 1 persen," ujar Sugiyono saat dihubungi terpisah oleh Kompas.com, Senin (14/3/2022). 
Menurut dia, persentase sisanya merupakan varian-varian lain dan varian yang tidak terklasifikasikan. Sebab, varian of concern (VOC) atau varian yang menjadi perhatian saat ini yakni Omicron dan Delta. 

Baca Juga: Apa Saja Gejala Covid-19 Varian Omicron yang Paling Banyak Dirasakan Pasien?

Apakah vaksin saat ini efektif menghadapi varian lama? 

Mengenai hal ini, Tonang menjelaskan bahwa mutasi terjadi pada level gen, sedangkan vaksin bekerja pada level protein. 
"Perubahan pada gen, tidak selalu menimbulkan perubahan pada protein. Bila timbul perubahan, tidak selalu signifikan," ujar Tonang. 

Oleh karena itu, ia menambahkan, vaksin yang dibuat untuk varian-varian sebelumnya (misalnya varian Alfa, varian Beta, dan lainnya) tetap berefek pada varian-varian berikutnya seperti varian Delta dan varian Omicron. 

Vakin Covid-19 masih menunjukkan keefektifannya selama perubahan mutasi tersebut tidak sampai mengubah proteinnya secara signifikan. 

"Jadi (vaksin) tetap berefek pada varian lama maupun varian baru," imbuhnya. 

Baca Juga: Covid-19 Sub Varian Omicron BA.2 Masuk Indonesia, Pemerintah Dorong Vaksinasi Lansia

Vaksin untuk proteksi keparahan gejala 

Di sisi lain, Sugiyanto mengatakan bahwa meski seseorang sudah divaksin lengkap (2 dosis) dan ditambah booster, tetap saja tindakan itu tidak bisa memblokir infeksi, melainkan hanya memberikan perlindungan dari gejala parah Covid-19. 

"Kalau vaksin ketiga atau booster, ini cenderung tidak bisa memblokir infeksi, namun lebih kepada memberikan proteksi terhadap keparahan penyakit yang ditimbulkan atau dengan kata lain cukup untuk mencegah orang sakit kritis," ujar Sugiyono. 

Ia menegaskan, kekebalan yang dibentuk setelah booster sebenarnya juga akan berkurang dalam beberapa bulan. Tetapi karena adanya sel B memori dan sel T yang terbentuk, tubuh masih mampu melawan varian Omicron. 

Hal ini ditunjukkan dengan penurunan tingkat keparahan atau kekritisan kondisi pasien, walau tidak bisa mencegah terjadinya infeksi Omicron.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Tengah Ramainya Omicron, Apakah Varian Lama Alfa, Beta dan Gamma Masih Ada?"
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Inten Esti Pratiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×