kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Obat Tramadol: Kegunaan, Dosis Penggunaan, dan Efek Sampingnya


Jumat, 11 Agustus 2023 / 10:10 WIB
Obat Tramadol: Kegunaan, Dosis Penggunaan, dan Efek Sampingnya
ILUSTRASI. Obat Tramadol: Kegunaan, Dosis Penggunaan, dan Efek Sampingnya.ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/aww.


Penulis: Tiyas Septiana

KONTAN.CO.ID -  Beberapa waktu lalu berita ratusan warga desa Mulyajaya, Karawang kecanduan obat tramadol menghebohkan masyarakat. 

Bersumber dari Kompas.com (10/8), masyarakat yang kecanduan obat ini tidak hanya remaja namun juga anak-anak hingga lansia. 

Lalu apa itu obat tramadol yang bisa menyebabkan kecanduan? 

Tramadol, bersumber dari situs Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes, adalah obat analgesic sentral. 

Obat ini digunakan untuk meredakan rasa nyeri atau rasa sakit akut akibat tindakan medis atau penyakit-penyakit tertentu. 

Baca Juga: Kenali 5 Penyakit Terkait Keringat Dingin, Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mengenal tramadol dan dosis

Obat ini masuk dalam golongan obat opiods/opiat yang diberikan untuk mengatasi nyeri sedang hingga berat.

Tramadol hanya diresepkan jika obat anti nyeri lainnya tidak mampu bekerja maksimal. Obat ini akan mencegah sinyal rasa sakit pada saraf-saraf otak. 

Obat ini hanya bisa diberikan sesuai dengan resep dokter yang artinya tidak boleh dikonsumsi sembarangan.

Penggunaan tramadol biasanya digunakan sebagai terapi analgesic pada nyeri neuropati (nyeri syaraf) ataupun terapi adjuvant (tambahan) pada nyeri kronis.

Mengutip dari Alodokter, tramadol diberikan kepada pasien berusia di atas 12 tahun. 

Dosis yang umum diberikan untuk meredakan nyeri setelah operasi yaitu sebanyak 100mg pada dosis awal dan maksimal sebanyak 600mg per hari. Dosis tersebut diberikan dokter sesuai dengan kondisi dan usia pasien.

Tramadol memiliki efek kantuk dan meningkatkan rasa gembira karena mempengaruhi reseptor serotonin dan opiod. 

Efek inilah yang membuat tramadol banyak disalahgunakan dan menjurus ke penggunaan untuk tujuan kecanduan.

Efek samping tramadol

Karena efeknya yang membuat mengantuk dan bahagia, beberapa oknum menggunakan obat ini di luar pengobatan. Jika dikonsumsi secara berlebihan seseorang bisa kecanduan tramadol. 

Merangkum dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa efek samping dari tramadol yang wajib diwaspadai

  • Sembelit
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah

Baca Juga: Kolesterol Total Tinggi Jika Angka Lebih dari 240 mg/dL, Ini 7 Ciri-Cirinya

Selain gejala-gejala di atas, berikut ini beberapa efek samping serius yang bisa timbul akibat konsumsi tramadol.

  • Mengorok atau napas berhenti mendadak saat tidur (sleep apnea)
  • Cemas, halusinasi, demam, keringat berlebih, kaku otot
  • Sakit perut parah
  • Mual, muntah-muntah, dan hilang nafsu makan
  • Kejang
  • Tubuh terasa sangat lelah
  • Tremor
  • Napas melambat
  • Denyut jantung lambat dan lemah
  • Penurunan kesadaran
  • Sulit bangun dari tidur
  • Kepala terasa ringan seperti akan pingsan

Penggunaan tramadol secara berlebihan tanpa pengawasan dan resep dokter bisa menyebabkan gagal jantung, over dosis, hingga kematian.

Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan lebih jauh.

Demikian informasi singkat tentang obat tramadol. Mengingat efek samping yang ditimbulkan cukup berbahaya, jangan membeli dan mengonsumsi tramadol tanpa pengawasan dan resep dokter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×