kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   4.000   0,28%
  • USD/IDR 15.405   0,00   0,00%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Kenali 5 Penyakit Terkait Keringat Dingin, Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya


Jumat, 11 Agustus 2023 / 09:36 WIB
Kenali 5 Penyakit Terkait Keringat Dingin, Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya
ILUSTRASI. Kenali 5 Penyakit Terkait Keringat Dingin, Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya. TRIBUN JATENG/Hermawan Handaka


Penulis: Bimo Kresnomurti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak penyebab dan cara mengatasi keringat dingin yang timbul tiba-tiba. Kondisi keluarnya keringat ini tentu dapat menjadi pertanyaan bagi yang pernah mengalaminya.

Keringat dingin merupakan kondisi di mana seseorang mengalami perasaan dingin dan berkeringat secara tiba-tiba. Hal disamping dari faktor suhu lingkungan atau suhu tubuh tidak menunjukkan tanda-tanda dingin yang nyata.

Ini bisa menjadi gejala yang mengganggu dan mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.

Keringat dingin sendiri tidak menjadi masalah dan tidak diobati secara langsung. Sebaliknya, ada juga penyebab keringat dingin yang perlu diwaspadai seperti mengobati infeksi atau memberikan penanganan nyeri.

Baca Juga: Gejala Maag yang Perlu Diwaspadai, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Keringat dingin

Bahkan, produksi keringat tubuh ini juga berkaitan dengan kesehatan dari tiroid, tempat yang memproduksi hormon untuk metabolisme tubuh.

Penyebab keringat dingin

Simak beberapa penyebab keringat dingin dirangkum dari Very Well Health.

  1. Stres atau Kecemasan Berlebihan: Stres atau kecemasan yang intens dapat memicu respons fisik, termasuk keringat dingin. Ini terjadi karena tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin, yang dapat memengaruhi aktivitas kelenjar keringat.
  2. Kondisi Medis: Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan keringat dingin, termasuk serangan panik, hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah), gangguan kardiovaskular seperti serangan jantung, dan reaksi alergi yang parah.
  3. Infeksi: Infeksi seperti flu, demam berdarah, atau infeksi lainnya dapat menyebabkan demam yang disertai dengan keringat dingin.
  4. Tekanan Darah Rendah: Tekanan darah rendah atau hipotensi dapat menyebabkan keringat dingin karena aliran darah ke ekstremitas tubuh berkurang, menyebabkan sensasi dingin dan berkeringat.
  5. Gangguan Hormon: Beberapa gangguan hormon, seperti tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau terlalu kurang aktif (hipotiroidisme), dapat menyebabkan perubahan suhu tubuh dan berkeringat dingin.
  6. Efek Samping Obat: Beberapa obat-obatan, terutama obat-obatan yang memengaruhi sistem saraf atau hormon, dapat menyebabkan keringat dingin sebagai efek samping.
  7. Kondisi Neurologis: Beberapa kondisi neurologis seperti migrain atau gangguan saraf otonom dapat mempengaruhi keseimbangan suhu tubuh dan mengakibatkan keringat dingin.

Keringat dingin berbeda dengan keringat yang disebabkan oleh panas atau tenaga. Nah, ini disebut diaphoresis dengan berbagai penyebab, seperti respons dari aktivitas, gula darah rendah, atau peristiwa yang mengancam seperti serangan jantung atau syok.

Mekanisme tubuh yang menyebabkan diaforesis bisa saja menjadi tubuh kekurangan darah, tekanan darah rendah, dan adrenalin yang langsung merangsang kelenjar keringat.

Baca Juga: Keringat Berlebihan Gejala Apa? Kenali Cara Mencegah Keringat Berlebih

Penyakit terkait keringat dingin

1. Kecemasan

Salah satu gangguan kesehatan mental adalah adanya kecemasan berlebihan yang berkaitan dengan respon keringat. Sehingga, keringat dingin bisa menjadi gejala gangguan kecemasan seperti serangan panik, kecemasan sosial, dan kecemasan umum.

Keringat dingin akibat rasa cemas seringkali disertai dengan gejala lain seperti gemetar, pusing, dan sesak napas.

2. Tekanan darah rendah atau sinkop

Kondisi tekanan darah secara tiba-tiba dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, menyebabkan hilangnya kesadaran selama beberapa detik. Ini disebut sinkop dan sering didahului oleh keringat dingin.

Tekanan darah rendah dapat disebabkan oleh dehidrasi, kehilangan darah, masalah jantung, atau obat-obatan. Orang yang mengalami sinkop dan keringat dingin harus mencari pertolongan medis untuk menentukan penyebab yang mendasarinya dan mendapatkan pengobatan.

3. Hipoglikemia atau gula darah rendah

Saat tubuh memiliki kadar gula darah bisa turun di bawah 70 mg/dL ini dapat timbul dengan gejala seperti berkeringat atau bahkan kehilangan kesadaran.

Penting untuk segera mengobati hipoglikemia dengan mengonsumsi sumber gula yang bekerja cepat seperti jus buah, permen, atau tablet glukosa.

Orang dengan diabetes harus berbicara dengan penyedia layanan kesehatan mereka tentang cara mencegah dan mengelola hipoglikemia.

4. Kanker

Jenis kanker tertentu, seperti limfoma, leukemia, dan kanker tulang, dapat menyebabkan keringat dingin yang sering terjadi pada malam hari. Keringat malam yang berhubungan dengan kanker bisa sangat intens, menyebabkan pakaian dan seprai seseorang menjadi basah kuyup.

Keringat dingin di malam hari juga bisa menjadi gejala dari kondisi lain, jadi penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.

5. Serangan jantung dan angina

Nyeri dada, disertai keringat berlebih dan sesak napas, bisa menjadi tanda serangan jantung atau angina (sejenis nyeri dada).

Dalam beberapa kasus, serangan jantung dapat terjadi tanpa nyeri dada dan disertai keringat dingin sebagai gejala utamanya. Langkah terbaik adalah mencari pertolongan medis jika Anda mengalami gejala-gejala ini.

Sehingga ada beberapa hal yang bisa menjadi cara untuk mengatasi keringat dingin wajib diketahui. Mengatasi keringat dingin melibatkan mengidentifikasi dan mengatasi penyebab yang mendasarinya.

Cara mengatasi keringat dingin

Saat mengalami keringat dingin secara teratur atau dalam situasi tertentu, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

  1. Relaksasi dan Kelola Stres: Jika stres atau kecemasan menjadi penyebab utama keringat dingin, praktik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau aktivitas fisik dapat membantu mengurangi respons tubuh terhadap stres.
  2. Pertahankan Kelembapan Tubuh: Pastikan Anda terhidrasi dengan baik dan menjaga kelembapan tubuh Anda dengan minum air secukupnya. Dehidrasi dapat mempengaruhi keseimbangan suhu tubuh.
  3. Hindari Paparan Suhu Ekstrem: Jika keringat dingin muncul akibat perubahan suhu lingkungan, usahakan untuk menghindari paparan suhu yang ekstrem dan sesuaikan pakaian Anda dengan cuaca.
  4. Perhatikan Kesehatan Tiroid: Apabila Anda mencurigai masalah kelenjar tiroid terkait hipertiroidisme atau hipotiroidisme, berkonsultasilah dengan dokter untuk pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.
  5. Hindari Konsumsi Alkohol dan Kafein: Ada juga keterkaitan keringat dingin terkait dengan konsumsi alkohol dan kafein berlebihan. Anda wajib mempertimbangkan untuk mencari dukungan dalam mengatasi kebiasaan tersebut.
  6. Konsumsi Makanan Sehat: Pilih makanan yang seimbang dan sehat untuk mendukung kesehatan tubuh dan sistem saraf. Hindari makanan yang berlebihan garam, gula, atau kafein, karena ini dapat memengaruhi keseimbangan suhu tubuh dan kelenjar keringat.

Demikian informasi terkait gejala, penyebab, dan cara mengatasi keringat dingin yang perlu diketahui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×