Reporter: Adi Wikanto, Tim KONTAN | Editor: Adi Wikanto
Obat Rematik Alami - JAKARTA. Selain obat apotik, sejumlah tumbuhan bisa menjadi obat rematik alami. Tak hanya minum obat, penderita rematik juga perlu menjauhi makanan pantangan rematik.
Obat rematik alami bisa menjadi pengobatan alternatif. Namun, Anda perlu konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat rematik alami tersebut.
Mengutip website resmi Siloam Hospital, rematik atau artritis reumatoid adalah kondisi yang dapat menyebabkan rasa nyeri, kaku, hingga bengkak pada persendian. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan, namun gejalanya dapat dikontrol dengan menjalani gaya hidup sehat dan minum konsumsi obat rematik.
Diberitakan Kontan.co.id sebelumnya, bahan-bahan alami yang mengandung antiinflamasi bisa Anda manfaatkan sebagai obat rematik. Tentu saja Anda tetap perlu berkonsultasi dulu dengan dokter. Dengan begitu, kondisi kesehatan Anda tetap terjaga dengan baik.
Melansir Everyday Health (everydayhealth.com), rasa sakit akibat rematik bisa teratasi dengan jahe. Antiinflamasi yang terkandung dalam jenis rempah itu mampu meredakan peradangan sehingga rasa sakit pun berkurang.
Baca Juga: Selain Obesitas, 7 Penyebab Rematik yang Tidak Boleh Disepelakan
Anda bisa mencampur jahe dalam makanan yang Anda konsumsi atau mengombinasikannya dengan smoothie. Selain jahe, tentu saja masih banyak bahan alami lain yang dapat Anda gunakan untuk obat rematik.
Teh Hijau
Obat rematik alami yang pertama adalah teh hijau. Teh hijau bisa Anda konsumsi sebagai obat rematik, lo. Jenis teh itu mengandung banyak antioksidan yang mampu mengurangi inflamasi. Tidak berhenti sampai di situ, rutin mengonsumsi teh hijau juga bisa meningkatkan sistem imun tubuh dan melindungi persendian Anda.
Bawang Putih
Obat rematik alami yang kedua adalah bawang putih. Jika Anda mencari bahan alami yang bisa digunakan untu mengobati rematik, maka bawang putih dapat Anda jadikan pilihan. Selain mengurangi rasa sakit, rutin mengonsumsi jenis bahan alami itu juga dapat menurunkan risiko kerusakan tlang rawan.
Kunyit
Obat rematik alami yang ketiga adalah kunyit. Everyday Health merekomendasikan kunyit untuk mengatasi rematik yang Anda alami. Tak hanya mengandung antiinflamasi, kunyit adalah salah satu jenis rempah yang memiliki efek analgesik. Dengan mengonsumsinya secara rutin, nyeri yang Anda rasakan dapat berkurang.
Kerang Hijau
Obat rematik alami yang keempat adalah kerang hijau. Supaya rasa sakit akibat rematik berkurang, cobalah untuk mengonsumsi ekstrak kerang hijau secara teratur. Ekstrak kerang hijau memiliki kandungan asam lemak omega-3 yang cukup tinggi. Nah, kandungan itulah yang berperan sebagai antiinflamasi.
Meski demikian, diperlukan lebih banyak penelitian lagi untuk benar-benar membuktikan manfaat itu. Jika Anda ingin mengonsumsi ekstrak kerang hijau, jangan lupa untuk berkonsultasi dulu dengan dokter, ya. Tujuannya untuk menghindari efek samping yang tak diinginkan.
Kayu Manis
Obat rematik alami yang kelima adalah kayu manis. Kayu manis adalah bahan alami selanjutnya yang dapat Anda manfaatkan sebagai obat rematik. Antioksidan dalam kayu manis mampu melindungi sel dari kerusakan akibat serangan radikal bebas. Tidak hanya itu, masih banyak manfaat kayu manis lain yang bisa Anda dapat.
Rutin mengonsumsi kayu manis mampu menurunkan jumlah kolesterol dalam tubuh. Dengan begitu, aliran darah menjadi lebih lancar sehingga tekanan darah pun dapat terkontrol. Meski demikian, jangan mengonsumsi kayu manis dalam jumlah berlebihan karena bisa menimbulkan efek samping.
Makanan pantangan rematik
Merujuk website resmi Siloam Hospital, rematik atau artritis reumatoid adalah peradangan kronis pada sendi akibat autoimun. Kondisi ini dapat memicu gejala nyeri pada sendi, tulang, atau bagian tubuh lainnya. Gejala tersebut bisa memburuk apabila penderitanya mengonsumsi makanan pantangan rematik.
Apa saja makanan pantangan rematik?
Berikut daftar makanan pantangan rematik menurut Siloam Hospital:
1. Daging Merah dan Olahannya
Makanan pantangan rematik yang pertama adalah daging merah dan daging olahan. Pasalnya, makanan ini mengandung lemak tidak sehat (jenuh dan trans) yang bisa memicu peradangan serta obesitas (berat badan berlebih).
Tak hanya itu, produk daging olahan terkadang ditambahkan dengan pengawet atau zat aditif lain yang juga berisiko terhadap terjadinya peradangan. Daging yang digoreng juga dapat menghasilkan reaksi inflamasi hingga kerusakan jaringan karena mengandung AGEs (Advanced Glycation End-products) tinggi.
2. Makanan yang Mengandung Pemanis
Makanan pantangan rematik yang kedua adalah makanan dengan pemanis. Mengonsumsi makanan yang mengandung gula tambahan dapat membuat gejala rematik kian memburuk. Gula tambahan atau pemanis kerap ditemukan pada olahan makanan dan minuman manis, seperti saus, permen, soda, kue, hingga es krim.
Penelitian dari National Library of Medicine menunjukkan bahwa makanan penutup yang manis serta minuman bersoda adalah asupan yang paling sering dilaporkan dapat memperparah gejala rematik.
3. Makanan yang Mengandung Omega-6
Makanan pantangan rematik berikutnya adalah makanan dengan kandungan omega-6, seperti mentega, minyak canola, dan minyak sayur. Sebetulnya, makanan-makanan tersebut umumnya tidak menimbulkan dampak buruk. Namun, jika terlalu sering dikonsumsi atau secara berlebihan dapat menyebabkan gejala rematik sulit dikontrol.
Apabila ingin mengonsumsi asam lemak omega-6, lebih baik imbangi juga konsumsinya dengan makanan yang mengandung omega-3, seperti ikan salmon.
4. Gorengan
Makanan pantangan rematik yang keempat adalah gorengan. Gorengan menjadi salah satu makanan pantangan rematik karena mengandung racun AGEs atau produk akhir glikasi lanjutan yang berpotensi meningkatkan oksidasi sel dan memicu peradangan di dalam tubuh. Di samping itu, makanan ini juga dapat meningkatkan risiko obesitas karena kandungan lemaknya cukup tinggi.
5. Makanan dari Tepung Olahan
Makanan pantangan rematik yang kelima adalah makanan dari tepung olahan. Makanan yang berasal dari tepung olahan, seperti pasta diketahui dapat meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh. Peningkatan kadar gula darah tersebut dapat merangsang tubuh memproduksi kimia proinflamasi atau yang disebut juga sebagai sitokin yang akan berdampak buruk pada gejala rematik.
Tepung olahan juga berpotensi menyebabkan kenaikan berat badan dan stres pada persendian. Karena beberapa alasan tersebut, makanan dari tepung olahan menjadi salah satu makanan pantangan rematik yang lebih baik dihindari penderitanya.
6. Makanan yang Mengandung Gluten
Makanan pantangan rematik yang keenam adalah makanan dengan kandungan gluten. Pada orang-orang tertentu, makanan yang mengandung gluten bisa memicu peradangan sendi. Gluten biasanya ditemukan dalam biji-bijian, seperti gandum. Itulah sebabnya pada sebagian orang, diet bebas gluten diyakini dapat mengontrol gejala rematik. Akan tetapi, bukti yang ada masih belum kuat dan tetap diperlukan penelitian lebih lanjut terkait hal ini.
7. Sayuran Tertentu
Makanan pantangan rematik yang ketujuh adalah sayuran tertentu. Beberapa jenis sayuran pantangan rematik antara lain bayam, kembang kol, jamur, kangkung, dan sawi. Sayuran-sayuran tersebut diketahui mengandung kadar purin yang tinggi, yang merupakan penyebab penyakit asam urat atau gout. Bila gout dan rematik terjadi bersamaan, tentunya akan sangat mengganggu penderita.
8. Alkohol
Makanan pantangan rematik yang kedelapan adalah alkohol. Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa konsumsi alkohol dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Mengonsumsi alkohol berlebihan berpotensi merusak hati, menimbulkan peradangan, hingga meningkatkan risiko munculnya efek samping dari obat yang sedang dikonsumsi.
Karena itu, penderita rematik yang mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan acetaminophen disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol karena dapat menimbulkan perdarahan lambung dan gangguan hati.
9. Santan
Makanan pantangan rematik yang kesembilan adalah makanan dengan santan. Santan diketahui mengandung zat purin yang dapat memicu nyeri pada sendi dan meningkatkan asam urat.
Itulah berbagai obat rematik alami serta makanan pantangan yang harus dihindari. Jika sakit berlanjut, segera hubungi dokter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News