Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto
MIS-C adalah komplikasi yang dapat muncul pada pasien Covid-19 anak dengan kondisi terjadi peradangan di berbagai sistem organ, termasuk ginjal. Lalu, infeksi virus yang ditemukan dalam tubuh pasien berdasarkan pemeriksaan.
Virus-virus tersebut ialah leptospirosis, influenzae, parainfluenzae, virus CMV, virus HSV, bocavirus, legionella, shigella, e.coli. Lagi-lagi, dugaan infeksi virus pun perlu diteliti lebih lanjut.
"Di Indonesia kita belum konklusif, belum ada sebab tunggal apa yang menyebabkan AKI ini. Ada teori MIS-C, ada teori infeksi yang lain, ada kandungan di dalam obat. Ini yang mungkin kita klarifikasi bersama-sama bahwa saya tidak menganjurkan stop (parasetamol sirup)," ujar Piprim.
Baca Juga: Apa Itu Paracetamol? Ini Manfaat Paracetamol dan Dosisnya yang Perlu Diperhattikan
Hingga kini, terdapat 192 kasus gangguan ginjal akut misterius di 20 provinsi di Indonesia, termasuk DKI Jakarta, Jawa Barat, hingga Aceh. Data tersebut merupakan data kumulatif sejak Januari 2022. Rinciannya, 2 kasus di Januari, 2 kasus di bulan Maret, 6 kasus pada bulan Mei, 3 kasus pada Juni, 9 kasus di bulan Juli, 37 kasus di bulan Agustus, dan 81 kasus di bulan September.
Berdasarkan sebarannya, kasus gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) paling banyak tersebar di DKI Jakarta dengan total mencapai 50 kasus. Diikuti Jawa Barat sebanyak 24 kasus, Jawa Timur 24 kasus, Sumatera Barat 21 kasus, Aceh 18 kasus, dan Bali 17 kasus. Sedangkan provinsi lainnya berkisar antara 1-2 kasus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDAI Imbau Orangtua Tak Beri Parasetamol Sirup ke Anak Sementara Waktu"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News