kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.205   -50,00   -0,33%
  • IDX 7.776   32,73   0,42%
  • KOMPAS100 1.211   18,46   1,55%
  • LQ45 985   12,06   1,24%
  • ISSI 229   2,52   1,11%
  • IDX30 504   7,40   1,49%
  • IDXHIDIV20 609   9,30   1,55%
  • IDX80 138   1,54   1,13%
  • IDXV30 142   0,84   0,59%
  • IDXQ30 169   2,23   1,34%

Minum dari Botol Plastik Bisa Meningkatkan Risiko Terkena Darah Tinggi, Waspada!


Senin, 23 September 2024 / 09:33 WIB
Minum dari Botol Plastik Bisa Meningkatkan Risiko Terkena Darah Tinggi, Waspada!
ILUSTRASI. Minum air atau minuman dari botol plastik atau kaca dapat menyebabkan risiko terkena tekanan darah tinggi.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Meskipun bahan kimia seperti BPA dan ftalat diketahui dapat meresap ke dalam minuman dari botol plastik, terutama jika botol tersebut terkena panas atau digunakan dalam waktu lama, sebuah studi baru menunjukkan hal yang lain. 

Yakni, minum air atau minuman dari botol plastik atau kaca dapat menyebabkan risiko terkena tekanan darah tinggi.

Melansir Vanguardngr.com, para peneliti menemukan bahwa nanoplastik atau mikroplastik, yang merupakan potongan-potongan plastik kecil, dapat memasuki aliran darah melalui wadah-wadah ini. 

Mikroplastik berukuran kurang dari 5 milimeter telah menjadi polutan lingkungan yang menyebar luas. Mikroplastik dapat ditemukan hampir di mana-mana, di air, makanan, dan bahkan di udara. 

Meskipun ukurannya yang kecil membuatnya sulit dideteksi, mikroplastik menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan.

Partikel-partikel tersebut dapat terakumulasi di berbagai organ, yang berpotensi menyebabkan peradangan, kerusakan jaringan, dan masalah kesehatan lainnya. 

Mikroplastik juga dapat terhirup, yang menyebabkan masalah pernapasan seperti asma dan bronkitis. Beberapa mikroplastik mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu sistem endokrin, mengganggu produksi dan regulasi hormon. 

Baca Juga: Rutin Konsumsi Bawang Putih Bisa Turunkan Hipertensi, Ini Manfaat Lain Bawang Putih

Hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatan reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. 

Selain itu, mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan sel, yang berpotensi menyebabkan penyakit kronis seperti kanker.

Peserta penelitian yang dilaporkan dalam jurnal Microplastics mengalami penurunan tekanan darah setelah beralih ke minum air keran secara eksklusif selama dua minggu, menghindari semua minuman dari botol plastik atau kaca. 

Para ahli memperingatkan bahwa tekanan darah tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti merekomendasikan untuk membatasi atau menghindari penggunaan botol plastik dan kaca untuk menyimpan dan mengonsumsi minuman. 

Hasil penelitian menunjukkan, untuk pertama kalinya, bahwa pengurangan penggunaan plastik berpotensi menurunkan tekanan darah, mungkin karena berkurangnya volume partikel plastik dalam aliran darah.

Baca Juga: Inilah Tekanan Darah Normal Sesuai Usia dan Cara Menjaga Agar Tak Naik

Menurut para peneliti, perubahan yang diamati pada tekanan darah menunjukkan bahwa mengurangi asupan partikel plastik dapat menurunkan risiko kardiovaskular.

Penelitian menunjukkan bahwa mikroplastik – serpihan mikroskopis yang merupakan hasil degradasi plastik yang dipicu oleh radiasi UV atau akibat botol yang terbentur – ada di sana.

Mikroplastik telah ditemukan dalam air liur, jaringan jantung, hati, ginjal, dan plasenta. Beberapa penelitian telah menemukan konsentrasi tinggi dalam air dalam botol plastik.

Dalam penelitian baru tersebut, para peneliti meminta delapan pria dan wanita untuk mendapatkan asupan cairan harian mereka dari air keran dan meminta mereka untuk tidak mengonsumsi minuman yang disimpan dalam botol plastik atau gelas.

Beberapa pengukuran tekanan darah dilakukan pada awal dan selama penelitian. Hasilnya menunjukkan penurunan tekanan darah diastolik yang signifikan secara statistik setelah dua minggu.

Para peneliti mengatakan berdasarkan temuan tersebut, yang menunjukkan penurunan tekanan darah dengan penurunan konsumsi plastik, mereka berhipotesis bahwa partikel plastik yang ada dalam aliran darah dapat berkontribusi terhadap peningkatan tekanan darah.

Salah satu langkah untuk mengurangi paparan mikroplastik adalah mengurangi penggunaan produk plastik sekali pakai seperti kantong, botol, dan sedotan. 

Memastikan pembuangan limbah plastik yang tepat untuk mencegahnya masuk ke lingkungan, dan menggunakan penyaring air dapat membantu menghilangkan mikroplastik dari air minum.

Selanjutnya: IHSG Anjlok ke 7.686,3 di Pagi Ini (23/9), AMMN, MAPI, INTP Jadi Top Losers LQ45

Menarik Dibaca: 20 Ucapan Hari Tani Nasional 2024 untuk Menghargai Pahlawan Pangan Bangsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×