kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Methylprednisolone: Kegunaan, indikasi medis, dan efek sampingnya


Senin, 13 September 2021 / 12:54 WIB
​Methylprednisolone: Kegunaan, indikasi medis, dan efek sampingnya
ILUSTRASI. ?Methylprednisolone: Kegunaan, indikasi medis, dan efek sampingnya.


Penulis: Virdita Ratriani

KONTAN.CO.ID - Methylprednisolone adalah obat yang termasuk dalam golongan kortikosteroid. Yakni, obat yang mengandung hormon steroid untuk menambah hormon itu di dalam tubuh guna meredakan peradangan atau inflamasi. 

Karena itu, methylprednisolone digunakan untuk mengurangi peradangan seperti pembengkakan, panas, kemerahan, nyeri, dan untuk mengobati beberapa bentuk radang sendi, kulit, alergi, dan asma.

Dirangkum dari laman Medlineplus.gov, methylprednisolone juga dipakai untuk mengobati beberapa jenis kanker.

Methylprednisolone bekerja dengan menekan sistem imun, sehingga tubuh tidak melepas senyawa kimia yang memicu terjadinya peradangan. 

Baca Juga: Satgas COVID-19 minta varian VoC virus corona perlu diwaspadai, ini alasannya

Cara mengonsumsi metilprednisolon secara benar dan indikasi medisnya

Methylprednisolone biasanya berbentuk tablet untuk diminum. Minumlah methylprednisolone sesuai dengan resep dokter dan jangan berhenti secara tiba-tiba. 

Menghentikan minum obat methylprednisolone secara tiba-tiba dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan, sakit perut, muntah, mengantuk, kebingungan, sakit kepala, demam, nyeri sendi dan otot, kulit mengelupas, dan penurunan berat badan. 

Sebelum minum metilprednisolon, beri tahu dokter dan apoteker Anda jika Anda alergi terhadap metilprednisolon, aspirin, tartrazin (pewarna kuning pada beberapa makanan dan obat-obatan olahan), atau obat lain.

Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat antikoagulan atau pengencer darah, aspirin, azitromisin, klaritromisin, siklosporin, digoksin, diuretik, eritromisin, estrogen, kontrasepsi oral, fenobarbital, fenitoin, rifampisin, teofilin, dan vitamin .

Jika Anda memiliki infeksi jamur, jangan minum metilprednisolon tanpa berkonsultasi dengan dokter. 

Baca Juga: Selain Nikmat Buat Lalapan, Kemangi Juga Bisa Membantu Meredakan Stres

Beri tahu dokter jika Anda pernah menderita penyakit hati, ginjal, usus, atau jantung, diabetes, kelenjar tiroid, tekanan darah tinggi, penyakit kejiwaan, myasthenia gravis, osteoporosis, infeksi mata, herpes, kejang, tuberkulosis (TBC), atau borok.

Beri tahu dokter juga kalau Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui. Bila menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan metilprednisolon.

Jika Anda memiliki riwayat maag atau mengonsumsi aspirin dalam dosis besar atau obat radang sendi lainnya, batasi konsumsi minuman beralkohol saat mengonsumsi obat ini.

Sebab, methylprednisolone membuat perut dan usus lebih rentan terhadap efek iritasi alkohol, aspirin, dan obat radang sendi tertentu.

Baca Juga: Bisa jadi obat polip hidung, manfaatkan 5 bahan alami ini




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×