Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Situs resmi Covid-19 milik Pemerintah Indonesia, covid19.go.id, mengatakan, cairan disinfektan efektif untuk membersihkan permukaan benda-benda yang potensial terdapat banyak bakteri dan virus.
Tetapi, cairan disinfektan ini tidak disarankan untuk disemprotkan pada tubuh atau pakaian seseorang.
"Cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan benda-benda dan bukan pada tubuh atau baju dan tidak akan melindungi Anda dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit," bunyi keterangan dalam laman resmi tersebut.
Baca Juga: Jangan abaikan, ini 5 gejala ringan virus corona
Mudah terbakar
Mengutip Guidance Notes on Safe Use of Chemical Disinfectants Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, cairan disinfekan yang mengandung bahan kimia berupa alkohol memiliki risiko jika disemprotkan ke tubuh.
Alkohol merupakan bahan kimia yang mudah terbakar jika ada di dekat api, terutama ketika diterapkan dengan cara disemprotkan. Selain itu, jika mengenai kulit, cairan ini bisa mengiritasi kulit yang terluka.
Lalu, jika terhirup maka dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan memengaruhi saraf sistem pusat.
Sementara zat klorin merupakan zat beracun. Jika seseorang terpapar klorin dengan konsentrasi tinggi, bisa berakibat fatal.
Baca Juga: Jauhi gula saat wabah virus corona, ini alasannya
Apalagi, jika sebuah larutan disinfektan mengandung lebih dari satu jenis zat kimia. Pencampuran zat-zat tersebut bisa menimbulkan bahaya.
Penulis: Luthfia Ayu Azanella
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "WHO Ingatkan Risiko Semprot Disinfektan pada Manusia: Mudah Terbakar hingga Keracunan"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News