kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyebar ke 19 Provinsi, Ini Ciri-Ciri Gejala Omicron BA.2 Menurut Kemenkes


Senin, 21 Maret 2022 / 13:24 WIB
Menyebar ke 19 Provinsi, Ini Ciri-Ciri Gejala Omicron BA.2 Menurut Kemenkes
ILUSTRASI. Omicron BA.2 sudah menyebar ke 19 provinsi di Indonesia. Berikut ini ciri-ciri gejala BA.2 menurut Kemenkes.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Satgas Penanganan Covid-19 mengungkapkan, Omicron BA.2 sudah menyebar ke 19 provinsi di Indonesia. Kenali gejala subvarian Omicron yang lebih menular ini, menurut Kemenkes.

“Saat ini, varian ini (Omicron BA.2) telah terdeteksi di 19 provinsi di Indonesia,” ungkap juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Selasa (15/3) pekan lalu, dikutip dari Kompas.com.

Tapi, Wiku tidak menyebutkan, provinsi mana saja yang sudah memiliki kasus Omicron BA.2, yang mendapat julukan Omicron Siluman.

Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, porsi Omicron BA.2 mulai dominan di Indonesia. Dalam lebih dari dua bulan terakhir, Indonesia sudah melakukan 8.032 genome sequencing.

Hanya, "Alhamdulillah, kita tidak melihat, dan mudah-mudahan tidak akan melihat, ada kenaikan kembali dari jumlah kasus,” katanya dalam keterangan pers usai rapat terbatas tentang evaluasi PPKM, Senin (14/3).

Baca Juga: Waspada! Penyebaran Omicron BA.2 yang Lebih Menular Mulai Dominan di Indonesia

Gejala Omicron BA.2 berkaitan dengan usus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), berdasarkan data awal, mengatakan pada bulan lalu, BA.2 tampaknya lebih menular dari BA.1, subvarian asli Omicron.

Dan baru-baru ini, mengutip Livemint.com, beberapa penelitian menyebutkan, Omicron Siluman bisa menyebabkan infeksi parah seperti varian Delta. Namun, penelitian itu belum ditinjau oleh rekan sejawat. 

Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, gejala pasien yang terpapar Omicron BA.2 tidak memiliki perbedaan dengan BA.1, subvarian asli Omicron.

"Gejala-gejala yang timbul mirip dengan subvarian BA.1. Cenderung seperti flu biasa, sakit tenggorokan, batuk, pilek, dan badan terasa pegal-pegal," sebutnya, Selasa (15/3).

Baca Juga: Kemenkes: Pemerintah Belum Deteksi Kasus Varian Deltacron di Indonesia

Kendati Omicron BA.2 sudah terdeteksi di Indonesia, Nadia menyebutkan, lonjakan kasus di Indonesia karena subvarian Omicron itu masih bisa dikendalikan hingga saat ini. 

Tetapi, studi di Inggris, di mana Omicron BA.2 sudah menyebar dengan kecepatan tinggi, mengungkapkan, orang yang terinfeksi Omicorn Siluman menunjukkan gejala yang berhubungan dengan usus.

"Kita tahu bahwa virus ini menyebar ke bagian tubuh yang berbeda. Ada kemungkinan Omicron atau varian lain menyerang usus," kata Tim Spector, profesor studi gejala Covid-19 di ZOE, kepada The Sun.

"Dan, (gejala) ini tidak akan terlihat di hidung. Jadi, Anda bisa terkena infeksi usus tapi tidak terlihat positif," ungkapnya.

Baca Juga: Australia: Vaksin Booster yang Lambat Bisa Lepaskan Gelombang Baru dari Omicron BA.2

Saat terinfeksi Omicron BA.2, pasien mengeluh enam gejala yang berhubungan dengan usus:

  • Mual
  • Diare
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Perut mulas
  • Perut kembung

Sebelumnya, data aplikasi Zoe memperlihatkan, diare sebagai gejala varian Omicorn, tetapi mengategorikannya sebagai gajela "kurang populer".

“Kami masih menyelidiki, apa artinya peningkatan laporan gejala gastrointestinal, seperti diare dan sakit perut, yang lazim dengan varian sebelumnya, karena peningkatan tersebut tampaknya tidak terkait dengan mereka yang dites positif Omicron," sebut sebuah studi oleh Zoe, seperti dikutip Livemint.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×