kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Mengenal West Nile, virus mematikan yang baru-baru ini terdeteksi di Belanda


Kamis, 15 Oktober 2020 / 23:45 WIB
Mengenal West Nile, virus mematikan yang baru-baru ini terdeteksi di Belanda


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi mengalami demam dan gejala lainnya, seperti sakit kepala, nyeri tubuh, nyeri sendi, muntah, diare, atau ruam. 

Kebanyakan orang dengan yang terjangkit virus West Nile sembuh total, tetapi kelelahan dan kelemahan bisa berlangsung selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Hanya, menurut CDC, sekitar 1 dari 150 orang yang terinfeksi mengembangkan penyakit parah yang memengaruhi sistem saraf pusat, seperti ensefalitis (radang otak) atau meningitis (radang selaput yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang).

Gejala penyakit parah termasuk demam tinggi, sakit kepala, leher kaku, pingsan, disorientasi, koma, tremor, kejang, otot lemas, kehilangan penglihatan, mati rasa, dan kelumpuhan.

Baca Juga: Wabah norovirus menyerang China, gejalanya muntah, diare dan demam

Bisa menyebabkan kematian

Penyakit parah dapat terjadi pada orang dari segala usia. Namun, orang yang berusia di atas 60 tahun berisiko lebih besar.

Orang dengan kondisi medis tertentu, seperti kanker, diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, dan orang yang telah menjalani transplantasi organ, juga berisiko lebih besar.

Pemulihan dari penyakit parah akibat virus West Nile mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan. Beberapa efek pada sistem saraf pusat mungkin permanen.

Tapi, CDC mengungkapkan, sekitar 1 dari 10 orang yang mengembangkan penyakit parah, yang memengaruhi sistem saraf pusat, meninggal.

Selanjutnya: Salip Filipina, Indonesia jadi negara dengan kasus corona tertinggi di Asia Tenggara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×