Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata
Dunia, menurut Berkley, membutuhkan Covax, karena tanpa skema semacam itu mayoritas orang di planet ini tidak memiliki proteksi terhadap virus corona. Situasi semacam itu akan memelihara peredaran virus corona dan menjadikan pandemi tak berakhir. Covax, tutur Berkley memperbesar peluang untuk mengembangkan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif. Dan tentu, memproduksi vaksin dalam jumlah yang memadai, sesuai dengan kebutuhan.
Seperti yang telah disebut di depan, Covax adalah skema yang terbuka bagi setiap negara, terlepas dari kondisi ekonomi negara yang bersangkutan. Selain berhubungan langsung dengan produsen, negara-negara berpendapatan tinggi dapat mengamankan pasokan melalui skema Covax.
Ada dua opsi pemesanan vaksin yang bisa ditempuh negara-negara yang memiliki kemampuan finansial. Masing-masing adalah commited purchase arrangement dan optional purchase arrangement. Catatan saja, ada 78 negara dan yurisdiksi berkemampuan ekonomi tinggi yang bergabung dalam skema Covax. Mereka bisa memesan vaksin hingga 50% dari total kebutuhannya melalui Covax.
Baca Juga: Bahaya virus corona varian Inggris: Lebih menular dan berakibat fatal
Sedangkan 92 negara yang berpenghasilan menengah ke bawah yang bergabung dengan Covax bisa memanfaatkan Gavi Covax Advanced Market Commitment (AMC). Skema ini memungkinkan pasokan vaksin secara gratis bagi negara-negara yang kemampuan finansialnya terbatas. Skema ini juga yang dimanfaatkan Indonesia untuk mendapatkan pasokan yang sudah terkonfirmasi sebanyak 54 juta vaksin.
Dalam situs resminya, Gavi menyatakan pendanaan untuk skema Gavi Covax AMC terpisah dengan skema Covax lainnya. Dengan kata lain, tidak ada semacam subsidi silang dalam skema Covax. Ada dua sumber pendanaan utama AMC, yaitu Official Development Assistance dan kontribusi dari sektor swasta dan filantropis.
Baca Juga: Ada laporan vaksin AstraZeneca sebabkan pembekuan darah, WHO investigasi
Gavi, yang berulang kali disebut dalam penjelasan di atas, merupakan kependekan dari Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi. Terbentuk di awal tahun 2000-an, ini adalah kerjasama sektor swasta dan pemerintah yang merespon lambatnya laju vaksinasi di dunia pada masa itu.
Motor utama Gavi dari sektor swasta adalah Bill & Melinda Gates Foundation. Peran yayasan pemilik Microsoft itu di Gavi terlihat dari struktur dewan yang mengelola Gavi. Dari 28 anggota dewan, satu di antaranya merupakan wakil dari yayasan milik pasangan Gates tersebut.
Saat pandemi membekap dunia, Gavi dan CEPI, yang merupakan koalisi dari para ilmuwan dan ahli kesehatan, berikut WHO membentuk Covax. Kontribusi Gavi terlihat dari terlaksananya AMC, yang memungkinkan pendistribusian vaksin ke negara-negara yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Kenali, 6 cara kerja vaksin Sinovac lawan virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News