kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

​Mengenal long hauler covid: gejala, dampaknya, dan bisakah divaksin?


Selasa, 02 Februari 2021 / 10:00 WIB
​Mengenal long hauler covid: gejala, dampaknya, dan bisakah divaksin?
ILUSTRASI. Ilustrasi pasien Covid-19, January 8, 2021. REUTERS/Lucy Nicholson


Penulis: Virdita Ratriani

Jawabannya belum jelas. Hingga kini belum ada hasil penelitian yang menjelaskan berapa banyak dari gejala ini yang permanen, atau apakah ada kerusakan permanen yang terjadi. 

Beberapa pasien yang menderita penyakit parah akibat Covid-19 mengembangkan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), yang dapat melukai paru-paru mereka secara permanen. Namun, belum pasti apakah itu disebabkan oleh long hauler covid

Pasien lain yang kehilangan penciuman dan rasa dalam jangka panjang juga khawatir tentang kerusakan permanen. Para ahli percaya bahwa hilangnya bau dan rasa tidak akan permanen. 

Baca Juga: Klaim Asuransi Covid-19 yang Menyentuh Rp 642,9 Miliar Masih Mungkin Bertambah

Dapatkah penderita long hauler Covid-19 divaksin? 

Para peneliti masih belum tahu banyak tentang apa yang menyebabkan gejala long hauler covid dan mengapa mereka mengalami efek jangka panjang tersebut.

Pakar penyakit menular mengatakan, orang yang pernah terinfeksi Covid-19 harus bertanya kepada dokter Anda sebelum menjadwalkan janji untuk mendapatkan vaksin tersebut.

Selanjutnya: Covid-19 di Jakarta naik, ini 25 kelurahan dengan kasus corona terbanyak per 1/2/2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×