Penulis: Virdita Ratriani
KONTAN.CO.ID - Susan Antela didiagnosis mengalami Guillain-Barre Syndrome atau kondisi penyakit saraf. Guru asal Sukabumi, Jawa Barat, ini mengalami lumpuh setelah mengikuti vaksinasi Covid-19.
Dikutip dari Kompas.com, Senin (3/5/2021), Ketua Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan Safari mengatakan, pihaknya sudah selesai melakukan investigasi terhadap gejala dan kelumpuhan yang dialami Susan setelah disuntik vaksin Covid-19.
Menurut Hindra, tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mendiagnosis Susan mengalami Guillain-Barre Syndrome.
Hasil investigasi juga menunjukkan, tidak ada bukti yang cukup untuk mengaitkan sakit yang Susan alami dengan vaksinasi Covid-19.
"Komnas KIPI sudah mengaudit bersama Komda Jabar Jumat lalu, saat ini tidak cukup bukti untuk mengaitkan KIPI tersebut dengan imunisasi," kata Hindra.
Lantas, apa itu Sindrom Guillain-Barre atau Guillain-Barre Syndrome?
Baca Juga: Sedang diet? Berikut nilai penurunan berat badan yang ideal dalam sebulan
Mengenal Guillain-Barre Syndrome
Guillain-Barre Syndrome adalah kelainan langka di mana sistem kekebalan tubuh menyerang saraf, sehingga menyebabkan kelemahan dan kesemutan otot dan terkadang kelumpuhan.
Dikutip dari Mayo Clinic, kesemutan pada otot adalah gejala pertama pada Guillain-Barre Syndrome. Sensasi kesemutan tersebut menyebar dengan cepat hingga akhirnya membuat lumpuh anggota gerak.
Selain itu, kelumpuhan bisa juga terjadi di otot-otot penggerak bola mata sehingga penderita melihat satu objek menjadi dua yang dapat disertai gangguan koordinasi anggota gerak.
Dalam bentuk yang paling parah, sindrom Guillain-Barre adalah keadaan darurat medis. Kebanyakan orang dengan kondisi tersebut harus dirawat di rumah sakit untuk menerima perawatan.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, penyakit GBS, sudah ada sejak 1859. Nama Guillain Barre diambil dari dua Ilmuwan Perancis, Guillain dan Barr yang menemukan dua orang prajurit perang di tahun 1916 yang mengidap kelumpuhan kemudian sembuh setelah menerima perawatan medis.
GBS termasuk penyakit langka dan terjadi hanya 1 atau 2 kasus per 100.000 di dunia tiap tahun.
Baca Juga: Perempuan wajib tahu! Ini 9 makanan yang bisa meningkatkan kesehatan vagina
Penyebab Guillain-Barre Syndrome
Penyebab pasti sindrom Guillain-Barre atau Guillain-Barre Syndrome tidak diketahui. Namun, GBS tadinya dianggap sebagai neuroalergi yang menghasilkan berbagai bahan berbahaya.
Terdapat perkiraan bahwa kumpulan gejala ini terjadi karena menurunnya daya kekebalan tubuh sendiri (auto imun), yang biasanya didahului oleh infeksi virus atau kuman-kuman yang menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas dan diare yang melemahkan daya tahan tubuh (kekebalan).
Selain itu, tidak ada obat untuk sindrom Guillain-Barre, tetapi beberapa cara perawatan dan fisioterapi dapat meredakan gejala dan mengurangi durasi penyakit.
Meskipun kebanyakan orang sembuh dari sindrom Guillain-Barre, angka kematiannya adalah 4% hingga 7%. Antara 60%-80% orang mampu berjalan kembali dalam waktu enam bulan.
Sedangkan pada kasus-kasus tertentu, ada yang membutuhkan bantuan alat nafas (respirator) dan pada kasus yang sangat berat dengan gangguan nafas ada yang tidak tertolong.
Baca Juga: Inilah 5 gejala HIV yang perlu Anda waspadai, apa saja?
Gejala Sindrom Guillain-Barre
Gejala sindrom Guillain-Barre atau Guillain-Barre Syndrome sering dimulai dengan kesemutan dan kelemahan mulai dari kaki dan tungkai dan menyebar ke tubuh bagian atas dan lengan.
Pada sekitar 10% orang dengan gangguan tersebut, gejala dimulai di lengan atau wajah. Saat sindrom Guillain-Barre berkembang, kelemahan otot dapat berkembang menjadi kelumpuhan.
Tanda dan gejala sindrom Guillain-Barre mungkin termasuk:
- Sensasi tertusuk, kesemutan di jari tangan, kaki, pergelangan kaki, atau pergelangan tangan
- Goyah saat berjalan atau ketidakmampuan untuk berjalan atau menaiki tangga
- Kesulitan menggerakkan wajah, termasuk berbicara, mengunyah, atau menelan
- Mengalami penglihatan ganda atau ketidakmampuan untuk menggerakkan mata
- Nyeri hebat yang mungkin terasa pegal, menusuk atau seperti kram dan kemungkinan memburuk di malam hari
- Kesulitan dengan kontrol kandung kemih atau fungsi usus
- Denyut jantung lebih cepat
- Tekanan darah rendah atau tinggi
- Sulit bernafas
Orang dengan sindrom Guillain-Barre atau Guillain-Barre Syndrome biasanya mengalami kelemahan otot paling signifikan dalam waktu dua minggu setelah gejala dimulai.
Selanjutnya: Ini 15 makanan yang baik untuk kesehatan usus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News