Reporter: kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Dalam kasus yang lebih serius, penyakit ini bisa mengakibatkan gangguan berbicara, ingatan, hingga kematian. βEncephalitis prognosisnya buruk. Angka kematian dan kecatatannya tinggi. Penanganannya tidak sembarangan, tergantung penyebabnya,β sebut Rubiana.
Pengobatan penyakit ini bisa dimulai dari konsumsi obat-obatan serta perawatan pendukung, seperti infus dan alat bantu pernafasan. Juga, terapi pendukung, misalnya, terapi fisik hingga psikoterapi.
Baca Juga: Deg-degan saat minum kopi? Begini cara mencegahnya
Selain encephalitis, Alfin juga didiagnosis mengalami hypoalbumin. Menurut Rubiana, hypoalbumin (hypoalbuminemia) adalah keadaan di mana tubuh kekurangan albumin.
βItu merupakan kondisi tubuh yang kekurangan albumin atau protein. Biasanya ini dikarenakan infeksi berat,β katanya.
Kadar albumin normal tergantung pada usia seseorang. Umumnya, kadar albumin yang normal berkisar 3,5 sampai 5,9 gram per desiliter (g/dL). Seseorang baru dikatakan mengalami hypoalbuminemia jika kadar albumin di bawah 3,5 g/dL.
Baca Juga: Makan garam terlalu banyak bisa memicu enam penyakit berikut
Penyakit ini memiliki banyak gejala, namun yang paling terlihat adalah pembengkakan. Contoh, pembengkakan akibat penumpukan cairan pada wajah atau tungkai, pembengkakan kelenjar air liur, dan pembesaran lidah (makroglosia).
Penanganan hypoalbuminemia tergantung pada penyebabnya. Penyakit ini juga bisa diatasi dengan obat-obatan.
Penulis: Sri Anindiati Nursastri
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Encephalitis, Penyakit yang Merenggut Nyawa Pemain Timnas U-16"
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News