kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal disentri pada anak, gejala, pencegahan, dan pengobatannya


Senin, 14 Desember 2020 / 16:19 WIB
Mengenal disentri pada anak, gejala, pencegahan, dan pengobatannya
ILUSTRASI. Boneka karakter Barney berinteraksi dengan pasien anak-anak di Rumah Sakit Siloam Asri dalam rangka Hari Anak Nasional di Jakarta, Senin (23/7). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Penulis: Virdita Ratriani

Anak dengan disentri bisa mengalami dehidrasi, terlebih bila tidak diimbangi dengan asupan cairan yang cukup. Dehidrasi terjadi karena banyaknya cairan yang keluar melalui diare. 

Anak dengan disentri sebaiknya diberi minum yang cukup, terutama bila mereka mengalami demam. Infus diberikan bila anak mengalami dehidrasi berat atau sulit mendapat asupan makan karena hilang nafsu makan. 

Selama anak masih mau minum dan makan dalam jumlah cukup, infus tidak perlu diberikan. Makanan yang diberikan hendaknya dalam porsi sedikit namun sering. 

Pilih makanan kaya energi dan zat gizi yang disukai anak. Berikan pula satu kali makanan tambahan setiap hari dengan menu yang sama setidaknya selama 1 minggu setelah diare berhenti. 

Baca Juga: Banyak membawa bakteri, ini 5 cara ampuh mengusir kecoa di dalam rumah

Pemberian ASI sangat dianjurkan pada bayi yang mengalami disentri. Disentri biasanya juga diobati dengan pemberian antibiotik. 

Selain itu, anak harus dipantau setelah 2 hari, untuk melihat tanda penyembuhan, antara lain tidak ada demam, frekuensi buang air besar dan volume tinja berkurang dengan jumlah darah minimal atau menghilang, dan meningkatnya selera makan. 

Apabila tidak ada perbaikan dalam 3 hari, harus dipikirkan keadaan lain, pertimbangan penggantian antibiotik. 

Bila kondisi mengkhawatirkan anak harus dirawat dan jika memungkinkan dilakukan pemeriksaan terhadap amuba pada tinja. Disentri yang lebih berat dilaporkan pada bayi yang tidak mendapat ASI dan pada anak dengan gizi kurang.

Selanjutnya: Bisa turunkan berat badan, inilah manfaat daun jambu biji untuk kesehatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×