Penulis: Virdita Ratriani
Sampai saat ini belum ada pengobatan yang spesifik untuk monkeypox. Pengobatan lebih bersifat simptomatis dan suportif. Namun, cacar monyet biasanya adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 – 21 hari.
Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak dan terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien dan tingkat keparahan komplikasi.
Kasus kematian bervariasi tetapi kurang dari 10% kasus yang dilaporkan, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda tampaknya lebih rentan terhadap penyakit monkeypox atau cacar monyet.
Baca Juga: Empat Gejala Awal Hepatitis Akut yang Harus Diperhatikan, Pantang Disepelekan
Cara mencegah cacar monyet
Monkeypox atau cacar monyet dapat dicegah dengan beberapa cara, diantaranya:
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti cuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
- Menghindari kontak langsung dengan tikus atau primata dan membatasi pajanan langsung dengan darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik.
- Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi, termasuk tempat tidur atau pakaian yang sudah dipakai penderita.
- Menghindari kontak dengan hewan liar atau mengkonsumsi daging yg diburu dari hewan liar (bush meat).
- Pelaku perjalanan yang baru kembali dari wilayah terjangkit monkeypox atau cacar monyet agar segera memeriksakan dirinya jika mengalami gejala-gejala demam tinggi yang mendadak, pembesaran kelenjar getah bening dan ruam kulit, dalam waktu kurang dari 3 minggu setelah kepulangan, serta menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanannya.
- Petugas kesehatan agar menggunakan sarung tangan, masker dan baju pelindung saat menangani pasien atau binatang yang sakit.
Itulah informasi mengenai cacar monyet atau monkeypox, serta kasus cacar monyet di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News