Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata
Variants of interest (VOI)
Varian virus corona digolongkan sebagai VOC apabila memiliki genetik yang diperkirakan atau diketahui mempengaruhi karakteristik virus seperti penularan, keparahan penyakit, pelepasan kekebalan, pelepasan diagnostik atau terapeutik.
Hasil mutasi juga dikelompokkan ke dalam varian VOI apabila ia diidentifikasi sebagai penyebab penularan komunitas yang signifikan, atau beberapa klaster di banyak negara dengan peningkatan prevalensi relatif bersamaan. Atau, ada dampak epidemiologis dari hasil mutasi ini yang menunjukkan risikonya terhadap kesehatan masyarakat global.
Saat ini yang masuk dalam kelompok VOI seperti Varian Eta, yang teridentifkasi di banyak negara pada Desember 2020. Ada juga varian Iota dan Kappa, yang masing-masing teridentifikasi di Amerika Serikat pada November 2020, dan India (Oktober 2020). Contoh lain adalah varian Lambda yang terendus pada Desember 2020 di Peru.
Baca Juga: Korea Selatan akan memperluas pembatasan pertemuan pribadi di luar Seoul
Variants of Concern (VOC)
Seperti namanya, hasil mutasi virus corona yang masuk dalam kelompok ini dinilai lebih berbahaya dibandingkan varian di kelompok VOI. Itu sebabnya, varian dalam label VOC harus memenuhi karakter VOI plus satu atau lebih dari tiga karakter berikut.
Pertama, meningkatkn penularan atau perubahan yang mengakibatkan perubahan dalam epidemiologi Covid-19. Kedua, peningkatan virulensi atau perubahan presentasi penyakit klinis. Ketiga, penurunan efektivitas kesehatan masyarakat dan tindakan sosial atau diagnostik yang tersedia, vaksin, terapi.
Selain varian Delta, ada tiga empat varian lain yang juga memiliki label VOC. Masing-masing adalah varian Alpha yang pertama kali terdeteksi di Inggris pada September 2020. Lalu, varian Beta yang awalnya teridentifikasi di Afrika Selatan pada Mei 2020. Berikutnya adala varian Gamma yang semula menyebar di Brazil pada November 2020.
Para peneliti dan otoritas, seperti WHO, punya rekomendasi yang sederhana untuk memperlambat, bahkan menyetop laju mutasi virus corona. Seperti virus lainnya, corona tidak akan bermutasi, jika tidak mendapat kesempatan untuk melakukan replikasi. Sedang menghambat replikasi bisa dilakukan setiap orang dengan menerapkan secara disiplin protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: Begini tips dari psikolog anak dan keluarga agar anak tidak jenuh sekolah di rumah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News