kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Mencegah komplikasi akibat kehamilan berisiko tinggi


Sabtu, 21 September 2019 / 10:34 WIB
Mencegah komplikasi akibat kehamilan berisiko tinggi
ILUSTRASI. ibu hamil


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

Indonesia menempati peringkat 5 di antara negara-negara dengan jumlah kelahiran prematur terbesar dengan angka 675.700 bayi di tahun 2010.

Berbagai faktor risiko kehamilan risiko tinggi masih banyak ditemui di Indonesia. Untuk itu, ibu hamil harus mengenali dan menangani kehamilan risiko tinggi.

Untuk meminimalisir risiko, ibu hamil dianjurkan memeriksakan kandungannya di fasilitas kesehatan di awal kehamilan, rutin kontrol dan mengkonsumsi nutrisi tambahan apabila diperlukan.

Baca Juga: KKP kampanyekan makan ikan di Lombok Barat agar bebas stunting 2024

Dalam paparannya, Ali menjelaskan, salah satu cara penting penanganan kehamilan risiko tinggi adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro yang bervariasi di tiap tahapan mulai dari prakehamilan, trimester 1, 2, dan 3, serta masa menyusui.

“Ibu perlu memastikan asupan makanan mereka mengandung zat-zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat, dan iodine,” katanya.

Dengan menjaga asupan nutrisi yang baik, kondisi kehamilan resiko tinggi seperti pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat hamil) dapat dicegah.

Selain perlu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti buah dan sayuran, ibu hamil juga perlu mengonsumsi protein dengan cukup.

“Selain membantu mencegah resiko komplikasi persalinan, asupan nutrisi yang baik pada masa kehamilan bermanfaat bagi anak secara jangka panjang. Kelak dapat menurunkan resiko sejumlah penyakit kronis di masa dewasa kelak seperti hipertensi, diabetes, atau jantung,” jelas Ali.

Dukungan

Ibu dengan kehamilan risiko tinggi perlu mendapatkan dukungan mental dari orang-orang di sekitarnya. Putu Andani, psikolog dari Tiga Generasi memaparkan, dalam kondisi hamil normal saja, ibu sudah dihadapkan dengan berbagai tantangan dan perubahan psikologis seperti tingkat stress yang lebih tinggi.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×