kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melihat Pola Gelombang Kasus Covid-19 Sejumlah Negara Dibandingkan Dengan Indonesia


Sabtu, 18 September 2021 / 10:00 WIB
Melihat Pola Gelombang Kasus Covid-19 Sejumlah Negara Dibandingkan Dengan Indonesia


Reporter: Anastasia Lilin Y | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini pandemi Covid-19 di dunia sudah mengalami tiga gelombang atau puncak kasus. Pola kasus di setiap negara bisa jadi berbeda dengan negara lain. Adapun selain kecepatan penanganan kasus, protokol kesehatan menjadi kunci penurunan puncak.

Bulan September ini pandemi Covid-19 di tingkat global sedang menghadapi gelombang atau puncak III. Namun kini kurva kasus gelombang III mulai melambat. Dua gelombang sebelumnya pada tahun ini terjadi pada Bulan Januari dan April.  

Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 membandingkan situasi gelombang kasus infeksi di beberapa negara dibandingkan dengan Indonesia. Jika melihat pola Indonesia, gelombang I pada Januari 2021 sejajar dengan negara-negara lain. Namun ketika dunia dan negara-negara lain mengalami gelombang II pada April 2021, Indonesia masih mengalami penurunan kasus. 

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 17 September: Tambah 3.835 kasus baru, prokes jangan kendor

Penyumbang terbesar jumlah kasus positif Covid-19 adalah Amerika Serikat (AS). Saat ini AS tengah mengalami gelombang III dengan kurva yang sudah melambat. Pola gelombang I dan III di AS mirip dengan pola global. Sementara ketika kasus global melonjak pada gelombang II, kasus di AS mengalami penurunan.

Berikutnya adalah Malaysia dan Jepang. Kedua negara itu memiliki pola yang mirip dengan pola kasus global. Saat ini kasus di Jepang mulai menurun sedangkan Malaysia masih berada di puncak gelombang III. 

Sementara India cukup unik. India mengalami lonjakan pertama pada September 2020 ketika negara-negara lain belum mencapai puncak. Saat global mengalami gelombang I pada Januari 2021, India mengalami penurunan kasus. 

Pada gelombang II Bulan April 2021, India berkontribusi tertinggi terhadap kasus global. Namun gelombang II di India menurun dan terus menunjukkan kurva mendatar selama 2,5 bulan berturut-turut. Sementara negara-negara lain di seluruh dunia justru mengalami peningkatan kasus.

Baca Juga: Pandemi akan menjadi endemik, ini saran Epidemiolog

Jika melihat perkembangan di Indonesia, puncak kedua terjadi pada Juli 2021. Sementara negara lain dan dunia tidak mengalami hal yang sama. Adapun pada saat kasus di Indonesia terus menurun pada September 2021 ini, kasus dunia masih mengalami gelombang III.

Wiku melihat situasi Covid-19 di Indonesia terus membaik. Acuannya adalah angka positif yang terus menurun serta jumlah testing dan tracing yang meningkat. "Meski demikian, pemerintah akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengendalikannya," katanya dalam keterangan pers yang disiarkan secara virtual, Kamis (16/9).

Tidak boleh puas

Populasi Indonesia sebenarnya mirip dengan Amerika Serikat. Namun Indonesia mengalami jumlah kasus positif harian yang jauh lebih kecil kalau dilihat dari jumlah kasus per 1 juta penduduk. Bahkan, jumlah itu masih lebih kecil jika dibandingkan dengan negara tetangga yang dengan populasi jauh lebih sedikit ketimbang Indonesia.




TERBARU

[X]
×