Reporter: Hikma Dirgantara, Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada libur panjang di akhir pekan ini yang menjadi godaan untuk jalan-jalan di tengah penyebaran virus corona yang masih tinggi. Sejumlah pelaku pasar modal lebih memilih untuk tinggal di rumah saja pada long weekend akhir Oktober ini.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, justru bisa memanfaatkan waktu lebih baik selama di rumah. Alwi mengaku jadi lebih rajin mencuci baju, beres-beres rumah, dan bahkan berhasil merampungkan tesis. "Saya juga sedang menempuh pendidikan master lagi, dan ini jadi kesempatan buat nyelesain tesis," kata Alwi kepada Kontan.co.id, Senin (26/10).
Selain itu, Alwi juga kerap mengisi kekosongan dengan membaca buku dan sesekali memasak seperti mie goreng dan nasi goreng. Jika bosan, Alwi dan keluarga juga kerap memesan makanan lewat daring.
Maklumlah, biasanya tiap akhir pekan keluarga tersebut gemar keluar rumah sekedar untuk makan di luar ataupun nonton bioskop. "Biasanya tiap malam minggu kami keluar untuk makan dan nonton, sekarang palingan order makan online," ungkap dia.
Sesekali, jika terlalu jenuh di rumah Alwi juga memutuskan untuk berolah raga atau sekedar keliling komplek perumahannya. Pastinya, protokol kesehatan tetap dia lakukan saat berada di luar rumah.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Senin (26/10): Tambah 3.222 kasus, patuhi protokol kesehatan
Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf pun lebih memilih untuk berdiam di rumah pada libur panjang tersebut. Pertimbangannya adalah, bepergian keluar rumah ke tempat wisata maupun keluar kota justru berpotensi meningkatkan risiko tertular virus corona. Terlebih lagi, dia memiliki seorang anak sehingga mengutamakan kesehatan dan keamanan.
“Jadi sebagai bentuk jaga-jaga dan mencegah hal yang tidak diinginkan, saya lebih baik menghabiskan waktu di rumah saja. Untuk keluar rumah yang sifatnya harus, saya saja sudah was-was dan mengikuti protokol kesehatan yang ada, jadi tidak mau ambil risiko,” kata Dimas kepada Kontan.co.id, Jumat (23/10).
Bahkan, sebagai langkah pencegahan, Dimas sudah membangun kamar mandi yang posisinya berada di bagian depan rumah. Hal ini guna memudahkan dia untuk langsung mandi dan membersihkan segala barang yang dibawa sehabis bepergian keluar rumah. Bagi Dimas, di saat aktivitas keseharian sulit dibatasi, maka tindakan pencegahan dan kehati-hatian jadi hal wajib yang dilakukan.
Baca Juga: Begini imbauan BNPB agar berwisata secara aman dimasa pandemi
Sementara Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich masih mempertimbangkan apakah akan bepergian atau tidak pada periode libur panjang tersebut. Ia mengatakan, harus menemukan sebuah tempat yang bersifat private terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk berlibur.
“Saya sendiri mengutamakan tujuan wisata yang dari segi akomodasi, transportasi, dan objek wisatanya yang relatif rendah risiko penularannya, misalnya tempat terbuka maupun wisata alam. Selain itu, sebisa mungkin pilih lokasi yang minim kerumunan pengunjung lain guna memperkecil risiko,” jelas Farash.
Lebih lanjut, Farash juga mengingatkan wajib hukumnya selama perjalanan untuk menerapkan protokol 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak). Dia juga selalu mengusahakan untuk membawa makanan dan minuman bekal sendiri maupun take away.
Sekalipun harus makan di tempat, dia memilih tempat makan yang sirkulasinya memadai dan terbuka. “Tapi yang terpenting, jika memang tempat yang akan dikunjungi ternyata kerumunan tidak bisa dihindari, ya sebaiknya jangan memaksakan,” pungkas Farash.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Baca Juga: Begini cara bos perbankan menghindari transmisi virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News