kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mata Lelah dan Progresivitas Miopia Saat Pandemi, Simak Penjelasan dari Dokter Siloam


Jumat, 31 Desember 2021 / 11:02 WIB
Mata Lelah dan Progresivitas Miopia Saat Pandemi, Simak Penjelasan dari Dokter Siloam
ILUSTRASI. Kesehatan mata


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beraktivitas di depan gawai/smartphone dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan organ mata menjadi lelah.

Meski tidak berbahaya, namun jika dibiarkan, mata lelah bisa menimbulkan gangguan kesehatan pun di masa pandemi Covid 19, yang secara langsung  baik orang dewasa maupun anak-anak akan lebih sering menggunakan gawai baik dari laptop maupun smartphone.

Orang dewasa akan lebih sering menggunakan mata dalam pekerjaan, dan anak-anak juga sering menggunakan smartphone dalam pelajarannya.

Mengacu pada studi penelitian di China efek dari pandemi Covid-19 telah meningkatkan kasus Myopia atau gangguan mata minus bahkan pada anak-ana, yaitu selama tahun 2020 anak usia 6 - 8 tahun ternyata 3 kali lipat lebih rawan terkena miopia dibandingkan sebelum periode Pandemi Covid-19 berlangsung.

Pada kasus Miopia, Dr. dr. Ariesanti Tri Handayani, Sp M(K), dari Siloam Hospitals Bali mengatakan, mata minus atau miopia terjadi karena cahaya yang masuk kedalam mata jatuh di depan retina mata.

Baca Juga: Tak ada obat, ini cara mengobati dan mengurangi mata minus

Hal ini dipicu oleh panjang bola mata yang bertambah atau kemampuan mata dalam memfokuskan cahaya sehingga objek yang jauh terlihat buram.

"Ada dampaknya pada mata, yaitu terbagi dua, mata Lelah atau mata kering yang disebabkan karena Computer Vision Syndrome (CVS), dan Akomodasi karena jangka lama yang diakibatkan adanya penambahan ukuran refraksi (miopia) yang progresif," tutur dr. Ariesanti, melalui edukasinya pada aplikasi live Zoom, di Bali, Senin (27/12) lalu.

Pada edukasi tersebut, Ariesanti menerangkan, Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan masalah pada organ mata dan penglihatan yang bersifat kompleks pun terkait dengan fungsi mata dalam aktivitas dekat yang berhubungan dengan komputer.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×