kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Makan garam terlalu banyak bisa memicu enam penyakit berikut


Senin, 28 Oktober 2019 / 11:11 WIB
Makan garam terlalu banyak bisa memicu enam penyakit berikut
ILUSTRASI. Bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY


Sumber: Kompas.com | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garam sudah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari hidup kita. Sehingga, kondisi kelebihan kadar garam di tubuh bukanlah sesuatu yang jarang terjadi.

Padahal, ada beberapa penyakit yang dapat muncul jika kita terlalu banyak makan garam. Meski begitu, bukan berarti kita tidak boleh mengonsumsi garam sama sekali.

Menjaga kadarnya adalah hal yang terpenting, sebab garam juga memiliki beberapa manfaat untuk tubuh kita. Garam atau sodium, dalam jumlah yang cukup, dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan cairan di tubuh, dan berperan dalam menjaga fungsi saraf serta otot.

Banyak makan garam bisa menyebabkan darah tinggi. Tapi ternyata, ada juga penyakit lain yang bisa timbul akibat konsumsi garam berlebih.

1. Penyakit jantung

Garam bisa meningkatkan tekanan darah dan menimbulkan darah tinggi. Kondisi ini merupakan penyebab penyakit jantung yang paling umum. Hampir dua per tiga dari seluruh kasus stroke dan setengah dari kasus penyakit jantung, disebabkan oleh hipertensi.

2. Penyakit ginjal kronis

Sama seperti penyakit jantung, penyakit ginjal kronis juga bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi. Orang yang mengidap penyakit ini, lebih sensitif terhadap asupan sodium atau garam di tubuh.

Penyakit ginjal kronis dan hipertensi berhubungan dengan siklus yang berkesinambungan. Pasalnya, ginjal berperan dalam metabolisme garam di tubuh. Jika ginjal tidak dapat mengeluarkan natrium dengan baik, maka metabolisme garam di tubuh menjadi terganggu dan garam akan menumpuk di tubuh, dan menyebabkan naiknya tekanan darah.

3. Osteoporosis

Jumlah kalsium yang keluar melalui urine, akan bertambah seiring dengan meningkatnya kadar garam di tubuh. Apabila kadar kalsium di dalam darah berkurang dari yang seharusnya, maka tubuh akan mengambil kalsium dari dalam tulang untuk menyeimbangkan kekurangan kalsium.

Hal ini menyebabkan kesehatan tulang akan terganggu hingga mengalami pengeroposan tulang atau osteoporosis.

4. Kanker

Mengonsumsi garam berlebih, juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker lambung.

5. Hipernatremia

Terlalu banyak natrium di dalam darah, bisa menyebabkan kondisi yang disebut hipernatremia. Penyakit ini merupakan gangguan akut yang terjadi saat seseorang tidak mendapat cukup makanan atau minuman, sehingga garam tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh.

Akibatnya, penumpukan garam pun terjadi. Saat sodium di darah menumpuk, akan terjadi gangguan metabolisme di tubuh yang bisa berujung pada penumpukan cairan di organ tubuh, termasuk otak. Hal ini bisa menyebabkan kejang, koma, bahkan berujung kematian.

6. Gangguan saraf

Garam memang penting untuk menjaga fungsi saraf. Namun, jika berlebihan, konsumsi garam justru akan berbalik merusaknya. Di tubuh kita, diperlukan keseimbangan antara sodium (garam) dengan kalium untuk menjaga fungsi saraf tetap normal.

Jika kadar sodiumnya terlalu banyak, maka keseimbangan akan terganggu. Begitu pula dengan fungsi saraf, yang juga akan mengalami gangguan.

Rekomendasi kadar garam harian

Rekomendasi kadar garam harian

Kita seringkali tidak sadar sudah mengonsumsi jauh lebih banyak garam dari jumlah yang dianjurkan. Sebab, tidak sedikit makanan yang sebenarnya memiliki kadar sodium yang tinggi, namun tidak terasa asin, membuat kita merasa aman dari kelebihan garam.

Kita perlu lebih memperhatikan rekomendasi kadar garam harian agar terhindar dari konsekuensi kesehatan yang mungkin muncul.

  • Batas maksimal konsumsi garam untuk orang dewasa adalah 6 gram per hari atau sekitar 1 sendok teh.

Untuk anak, batas maksimal konsumsi garam tergantung dari usianya.

  • Anak berusia 1-3 tahun: 2 gram per hari Anak berusia 4-6 tahun: 3 gram per hari
  • Anak berusia 7-10 tahun: 5 gram per hari
  • Anak berusia 11 tahun ke atas: 6 gram per hari
  • Bayi tidak boleh mengonsumsi banyak garam karena ginjalnya belum terbentuk sempurna untuk memproses bahan tersebut.
  • Bayi yang berusia di bawah satu tahun, tidak boleh mengonsumsi garam lebih dari 1 gram per harinya.

Cara membatasi kadar garam di tubuh

Jika terbiasa mengonsumsi makanan dengan kadar garam berlebih, ada baiknya kita mulai membatasi konsumsi garam. Berikut ini tipsnya.

Kurangi garam, dan tambah rasa makanan menggunakan rempah-rempah dan bumbu lain seperti bawang putih dan cabai. Tambahkan juga perasan air lemon untuk membuat daging lebih lembut dan menonjolkan rasa makanan.

Kurangi garam saat memasak secara perlahan, dalam waktu beberapa minggu, untuk membangun kebiasaan. Hindari mengonsumsi makanan cepat saji atau makanan kaleng.

Hanya gunakan sayur dan buah segar untuk makan maupun memasak. Pilih makanan yang labelnya bertuliskan rendah garam atau tidak mengandung garam.

Memang tidak mudah untuk mengubah kebiasaan menjadi lebih sehat secara tiba-tiba. Namun, pilihan ini perlu dibuat untuk masa depan yang bebas dari penyakit berbahaya. Mencegah, tentu lebih baik daripada mengobati, bukan?

(Wisnubrata)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Terlalu Banyak Makan Garam, Waspadai Munculnya 6 Penyakit Ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×