Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Selain itu, aktivitas halal bi halal dan open house juga rawan akan penyebaran virus Corona. Sebaiknya, aktivitas tersebut tidak digelar secara langsung, melainkan cukup melalui sarana virtual.
Kalaupun halal bi halal tetap dilaksanakan, idealnya hanya melibatkan keluarga sendiri saja dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tidak berlama-lama saat acara.
Tak ketinggalan, kegiatan wisata saat musim libur lebaran juga berisiko menimbulkan klaster penyebaran Covid-19. Peran pemerintah sangat penting dalam mengawasi tempat-tempat wisata yang masih buka saat libur Lebaran berlangsung.
Jumlah pengunjung tentu harus dibatasi. Proses pembelian tiket tempat wisata pun diharuskan melalui layanan internet. Kegiatan wisata pun sebaiknya dilakukan di tempat yang terbuka.
Baca Juga: Arab Saudi bakal buka ibadah haji 2021, ini persiapan Kemenag
“Masyarakat juga harus bisa menilai dirinya sendiri. Kalau dirasa sedang tidak fit atau punya komorbid, sebaiknya tidak perlu berwisata,” imbuh Dicky.
Dihubungi terpisah, Direktur Panca Budi Idaman Lukman Hakim memutuskan untuk beribadah saat Lebaran di rumah saja demi menghindari risiko penyebaran Covid-19.
Ia juga lebih memilih untuk bersilaturahmi secara virtual dengan saudara-saudara maupun teman-temannya yang ikut merayakan Idulfitri.
Memang, tidak menutup kemungkinan ia tetap berpergian keluar rumah saat masa libur Lebaran untuk berbagai hal. Tapi, ia memastikan selalu menaati protokol kesehatan yang ada.
“Saya pasti menggunakan masker, social distancing, dan membawa hand sanitizer,” pungkasnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News