Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Melalui edukasi, kata Mamit, yang diberikan bahwa menggunakan BBM RON tinggi dimana pembakaran mesin menjadi lebih sempurna dan gas buang menjadi lebih sedikit kunci, masyarakat bisa beralih ke BBM dengan kualitas baik.
"Ini jelas akan mengurangi emisi rumah kaca mengingat pemerintah mempunyai komitmen dalam perjanjian Paris mengurangi emisi buang. Selain itu, melalui BBM RON tinggi maka jarak tempuh juga akan semakin jauh," jelas Mamit.
Baca Juga: Pertamina sediakan Pertamax Turbo di Kabupaten Berau
Tak hanya itu, masyarakat juga bisa berhemat dalam membeli BBM serta berhemat dari sisi perawatan mesin karena tidak sering-sering pergi ke bengkel.
"Program langit biru yang pernah di lakukan oleh Pertamina perlu dihidupkan kembali dalam rangka mengurangi polusi udara," beber dia.
Diketahui, Jakarta kembali dimasukkan dalam daftar sebagai kota besar dengan kondisi udara paling buruk di dunia. Itu berdasarkan data yang disajikan IQAir.com pada Senin 5 Juli 2021 pukul 06.20 WIB.
Indeks kualitas udara Jakarta tercatat mencapai 168 dalam kategori tidak sehat dengan konsentrasi polusi PM 2.5. Kondisi udara Jakarta secara real time berada dalam urutan pertama yang terburuk di dunia.
Sementara kota besar yang tercatat dengan kondisi udara terburuk kedua di dunia adalah Kota Zagreb (Kroasia), kemudian disusul Kota Johannesburg (Afrika Selatan) di urutan ketiga, dan Kota Dhaka (Banglades) di urutan keempat.