Penulis: Tiyas Septiana
Obat Kolesterol - Pasien penderita kolesterol tinggi akan diberikan beberapa obat oleh dokter untuk menurunkan dan menstabilkan kadar kolesterol darah. Salah satu obat untuk menurunkan kolesterol adalah simvastatin.
Mengutip situs Direktorat Jenderal (Ditjen) Pelayanan Kesehatan Kemenkes, simvastatin masuk dalam golongan obat statin.
Obat ini bekerja menghambat hati untuk memproduksi enzim yang menghasilkan kolesterol tubuh.
Obat-obatan yang masuk dalam golongan statin umumnya diberikan pertama kali kepada penderita kolesterol tinggi.
Baca Juga: Mengenal Penyakit Cacar Air, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Manfaat dan cara kerja simvastatin.
Simvastatin, melansir Mayo Clinic, umumnya memang digunakan untuk mengobati kolesterol, namun obat ini juga bisa digunakan untuk menurunkan trigliserida.
Kolesterol tinggi dapat memicu penyakit lainnya seperti masalah pembuluh darah dan jantung, serangan jantung, dan stroke.
Simvastatin ini dapat membantu mencegah penyakit tersebut dengan mengurangi kadar kolesterol darah yang bisa membuat penyumbatan pada pembuluh darah.
Obat ini bekerja sebagai inhibitor kompetitif pada HMG-CoA reduktase atau enzim yang mempercepat proses sintesis atau produksi kolesterol.
Simvastatin akan menghambat 3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A (HMG-CoA) reductase,. Enzim ini berperan dalam pembentukan kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan kadar trigliserida.
Ketika enzim tersebut terhambat kinerjanya, maka akan terjadi penurunan pembentukan kolesterol di hati, serta meningkatkan reseptor LDL pada permukaan sel hati, sehingga terjadi peningkatan ambilan dan katabolisme kolesterol LDL.
Kemudian, jumlah kolesterol total, kolesterol LDL (kolesterol jahat), dan kadar trigliserida akan menurun, dan meningkatkan jumlah HDL, sehingga menurunkan risiko aterosklerosis.
Dosis simvastatin
Penggunaan obat kolesterol ini tidak boleh sembarangan. Artinya pasien wajib berkonsultasi dan mendapatkan resep dari dokter. Obat generik ini umumnya tersedia dalam dosisi 20 mg.
Sebelum mendapatkan simvastatin, pasien perlu melakukan pemeriksaan level transaminase dalam serum, termasuk ALT (SGPT).
Mengutip situs UPT Puskesmas Pamulang, dosis obat yang diberikan berkisar 10-40 mg sebanyak satu kali sehari.
Baca Juga: Cara Menurunkan Berat Badan Secara Alami dengan Jus Buah dan Sayuran, Simak Apa Saja
Obat ini diminum setelah makan pada malam hari. Pastikan jangan mengonsumsi jus anggur berlebihan, lebih dari 1 liter per hari, ketika menggunakan simvastatin.
Jangan mengurangi atau menambah dosis obat ini tanpa arahan dari dokter. Agar tidak lupa, sebaiknya Anda mengonsumsi simvastatin pada jam yang sama setiap hari.
Jika Anda lupa dan jarak antara jadwal selanjutnya masih lama, segera minum simvastamin.
Namun jika terlalu dekat, lebih baik tidak meminum dosis yang tertinggal tersebut. Jangan meminum dua dosis sekaligus atau menghentikan pengobatan ini tanpa berkonsultasi dengan dokter.
Efek samping simvastatin
Sama seperti obat-obatan lainnya, simvastatin juga bisa menimbulkan efek samping kepada penggunanya. Mengutip Klikdokter, di bawah ini beberapa efek samping dari simvastatin:
- sakit kepala
- mual
- perut kembung, mulas, sakit perut
- diare /sembelit
- ruam kulit
- trombositopenia (jumlah trombosit kurang dari normal)
- nyeri otot
- penglihatan kabur
- pusing
- disfungsi seksual
- insomnia
Jika Anda mengalami nyeri otot, lemah atau lemas setelah meminum obat kolesterol simvastatin ini, segera hubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News