kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

​Kista ovarium: gejala, penyebab, dan pencegahannya


Selasa, 22 Desember 2020 / 11:56 WIB
​Kista ovarium: gejala, penyebab, dan pencegahannya
ILUSTRASI. Kista ovarium adalah kantung berisi cairan di ovarium atau di permukaannya. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)


Penulis: Virdita Ratriani

Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit, dan sering hilang dengan sendirinya dalam dua atau tiga siklus menstruasi. Namun, ada beberapa jenis kista lain selain kedua kista tersebut. Jenis kista yang tidak terkait dengan fungsi normal siklus menstruasi perempuan meliputi:

  • Kista dermoid atau teratoma. Kista ini adalah tumor jinak berisi jaringan kulit, gigi, dan rambut.
  • Kistadenoma. Ini berkembang di permukaan ovarium dan mungkin diisi dengan cairan atau lendir.
  • Endometrioma. Terbentuk akibat dari kondisi di mana sel-sel endometrium rahim tumbuh di luar rahim (endometriosis). 

Kista dermoid dan kistadenoma bisa menjadi besar, menyebabkan ovarium keluar dari posisinya. Salah satu komplikasi dari pergeseran ini adalah terpuntirnya ovarium atau torsio.  Torsio ovarium juga dapat menyebabkan penurunan atau penghentian aliran darah ke ovarium.

Baca Juga: Perlu Anda waspadai, 4 penyebab haid lama ini

Faktor risiko

Risiko terjadinya kista ovarium meningkat dengan:

  • Masalah hormonal. Hal ini termasuk mengonsumsi obat kesuburan clomiphene (Clomid). 
  • Kehamilan. Kista ovarium dapat terbentuk apabila masih terjadi pelepasan sel telur selama kehamilan.
  • Endometriosis. Endometriosis terjadi bila lapisan rahim terbentuk di luar rahim itu sendiri. Bila lapisan ini terbentuk di indung telur atau ovarium, sel-selnya akan menempel dan berkembang menjadi kista.
  • Riwayat kista ovarium. Jika Anda pernah memilikinya, kemungkinan besar kista dapat muncul kembali. 

Baca Juga: Makanan ini bisa jadi pemicu kista ovarium, sebaiknya dihindari

Pencegahan kista ovarium 

Meskipun tidak ada cara untuk mencegah kista ovarium, pemeriksaan panggul rutin membantu memastikan bahwa perubahan dalam ovarium Anda didiagnosis sedini mungkin.

Selain itu, waspadai perubahan dalam siklus bulanan Anda, termasuk gejala menstruasi yang tidak biasa, terutama yang berlangsung lebih dari beberapa siklus. 

Selanjutnya: Hindari 6 makanan penyebab kista ovarium ini, yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×