kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

​Kista ovarium: gejala, penyebab, dan pencegahannya


Selasa, 22 Desember 2020 / 11:56 WIB
​Kista ovarium: gejala, penyebab, dan pencegahannya
ILUSTRASI. Kista ovarium adalah kantung berisi cairan di ovarium atau di permukaannya. (Tribun Jateng/ Hermawan Handaka)


Penulis: Virdita Ratriani

Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit, dan sering hilang dengan sendirinya dalam dua atau tiga siklus menstruasi. Namun, ada beberapa jenis kista lain selain kedua kista tersebut. Jenis kista yang tidak terkait dengan fungsi normal siklus menstruasi perempuan meliputi:

  • Kista dermoid atau teratoma. Kista ini adalah tumor jinak berisi jaringan kulit, gigi, dan rambut.
  • Kistadenoma. Ini berkembang di permukaan ovarium dan mungkin diisi dengan cairan atau lendir.
  • Endometrioma. Terbentuk akibat dari kondisi di mana sel-sel endometrium rahim tumbuh di luar rahim (endometriosis). 

Kista dermoid dan kistadenoma bisa menjadi besar, menyebabkan ovarium keluar dari posisinya. Salah satu komplikasi dari pergeseran ini adalah terpuntirnya ovarium atau torsio.  Torsio ovarium juga dapat menyebabkan penurunan atau penghentian aliran darah ke ovarium.

Baca Juga: Perlu Anda waspadai, 4 penyebab haid lama ini

Faktor risiko

Risiko terjadinya kista ovarium meningkat dengan:

  • Masalah hormonal. Hal ini termasuk mengonsumsi obat kesuburan clomiphene (Clomid). 
  • Kehamilan. Kista ovarium dapat terbentuk apabila masih terjadi pelepasan sel telur selama kehamilan.
  • Endometriosis. Endometriosis terjadi bila lapisan rahim terbentuk di luar rahim itu sendiri. Bila lapisan ini terbentuk di indung telur atau ovarium, sel-selnya akan menempel dan berkembang menjadi kista.
  • Riwayat kista ovarium. Jika Anda pernah memilikinya, kemungkinan besar kista dapat muncul kembali. 

Baca Juga: Makanan ini bisa jadi pemicu kista ovarium, sebaiknya dihindari

Pencegahan kista ovarium 

Meskipun tidak ada cara untuk mencegah kista ovarium, pemeriksaan panggul rutin membantu memastikan bahwa perubahan dalam ovarium Anda didiagnosis sedini mungkin.

Selain itu, waspadai perubahan dalam siklus bulanan Anda, termasuk gejala menstruasi yang tidak biasa, terutama yang berlangsung lebih dari beberapa siklus. 

Selanjutnya: Hindari 6 makanan penyebab kista ovarium ini, yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×