Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya penanganan pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari satu tahun di Indonesia tak hanya dilakukan pemerintah. Sejak awal pandemi, tercatat banyak kelompok relawan yang terlibat aktif mendorong penanganan pandemi dengan beragam peran, salah satunya LaporCovid-19.
Kelompok yang dibentuk sekelompok individu pada awal Maret 2020 ini berfokus pada perhatian terhadap hak asasi warga dan masalah kesehatan masyarakat terkait pandemi Covid-19.
Salah satu relawan LaporCovid-19, Yemiko Happy mengungkapkan, keberpihakan kepada masyarakat jadi fokus tim LaporCovid-19. Dalam perjalanannya, tim relawan tetap berupaya menjaga netralitas dan independensi agar tak jatuh dalam spektrum politik tertentu.
Dia mengungkapkan, sejumlah masukan dan usulan terus diberikan kepada pemangku kepentingan demi memastikan jalannya penanganan pandemi Covid-19 juga tetap memperhatikan masyarakat.
Baca Juga: Bila sudah vaksinasi Covid-19 tapi sertifikat belum muncul, ini jalan keluarnya
"Beberapa kali audiensi kasih masukan tapi jarang dihiraukan. Keberpihakan ke masyarakat yang utama," ungkap Yemiko kepada Kontan.co.id, Rabu (11/8).
Dia pun memastikan, relawan LaporCovid-19 juga terus berupaya menjaga konsistensi untuk tetap dapat memberikan masukan kepada pemerintah untuk setiap hal yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.
Ia mengisahkan, upaya memfasilitasi masyarakat tak jarang membawa para relawan masuk ke dalam situasi dilematika moral. Terutama jika masyarakat yang dibantu pada akhirnya harus menghembuskan nafas terakhir akibat tak menemukan layanan Rumah Sakit.
Yemiko mengakui, belakangan inisiatif masyarakat pun semakin meningkat dalam melaporkan kejadian terkait covid-19. Hal ini tak jarang membuat para relawan berjibaku lebih keras menangani laporan yang meningkat pesat.
Ia mencontohkan jika dalam sebulan laporan biasanya hanya sebanyak 15 maka pada Desember saat kasus korupsi dana bansos mencuat, laporan terkait bansos di daerah meningkat hingga 100 laporan. Sekain itu pada kurun beberapa bulan terakhir di tengah pandemi Covid-19 yang kembali merebak, laporan pun juga kembali meningkat.
Yemiko menilai, dalam penanganan pandemi masih banyak hal yang perlu jadi fokus pemerintah terutama soal keterbukaan data. Masih minimnya keterbukaan data primer dan data pendukung membuat penanganan pandemi khususnya edukasi pada masyarakat tidak optimal
Selain itu, dalam pelaksanaan PPKM ataupun PSBB, pihaknya terus menyuarakan agar jangan sampai bantuan sosial pada masyarakat menemui kendala atau dikesampingkan.
"Kami netral, perjuangkan masyarakat. Perjuangkan yang selama ini jadi celah dalam kebijakan pandemi," tegas Yemiko.
PMI DKI Jakarta dorong ketersediaan stok darah di tengah pandemi
Penanganan pandemi Covid-19 pun tak lepas dari kontribusi Palang Merah Indonesia (PMI). Kepala Unit Transfusi Darah PMI Provinsi DKI Jakarta Niken Ritchie mengungkapkan khusus untuk wilayah DKI Jakarta stok darah berada dalam kondisi yang terbatas terlebih para pendonor sukarela juga harus mengikuti kebijakan PPKM yang tengah berlangsung.
"Biasanya sebelum pandemi, perolehan darah terbanyak dari kegiatan donor darah di instansi. Dengan kondisi WFH maka tidak ada kegiatan donor darah di instansi," terang Niken kepada Kontan.co.id, Rabu (11/8).
Baca Juga: Data Satgas Covid-19, 60% masyarakat punya kesadaran tinggi terapkan prokes
Niken mengungkapkan, masyarakat sebenarnya masih ingin berkontribusi juga dalam donor darah di tengah pandemi Covid-19 kendati demikian tak dapat dipungkiri rasa was-was masih menghinggapi sebagian masyarakat.
Niken mengungkapkan, demi meningkatkan stok darah maka pengurus PMI DKI Jakarta juga terus berupaya melakukan pendekatan pada masyarakat untuk melakukan kegiatan donor darah.
Niken memastikan protokol kesehatan juga diterapkan dalam proses donor darah oleh PMI DKI Jakarta. Berkaca dari pengalaman lalu, jika pelonggaran aktivitas sosial mulai diberlakukan biasanya stok akan kembali meningkat.
Di sisi lain, upaya ini turut didorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Pemprov sudah membuat himbauan agar ASN di lingkungannya donor darah dan juga kegiatan donor darah adalah kegiatan yang diperbolehkan dilakukan selama pandemi dengan memperhatikan prokes," pungkas Niken.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, 11 Agustus: Tambah 30.625 kasus baru, selalu jaga jarak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News