Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) atau Primaya Hospital Group mengawali tahun 2023 dengan merambah segmen bisnis barunya yakni In Vitro Fertilization (IVF) atau disebut juga dengan program bayi tabung.
Primaya Hospital Group secara resmi meluncurkan pembukaan klinik teknologi bayi tabungnya yang diberi nama "Smart Fertility Clinic' yang merupakan hasil kerja sama dengan Smart IVF dan PT Ingin Anak. Peluncuran ini berlangsung di gedung Rumah Sakit Primaya Evasari Jakarta Pusat, Senin (30/1).
Direktur sekaligus CEO Primaya Hospital Group Leona A. Karnali mengatakan, keputusan untuk merambah segmen bisnis klinik bayi tabung ini sudah sejak lama direncanakan. Namun hal ini baru bisa terlaksana setelah perseroan menjadi perusahaan terbuka.
Meskipun Leona tidak merinci jumlah investasi dari kerjasama ini, namun yang pasti dirinya mengaku biaya investasi tidak begitu signifikan terhadap kas perseroan yang dalam artian tidak mengeluarkan banyak dana investasi. Segmen bisnis ini nantinya akan dikelola oleh PT Anugerah Bangsa Indonesia yang merupakan entitas anak usaha milik perseroan.
Baca Juga: Primaya Hospital (PRAY) Akan Tambah Rumah Sakit, Ini Sumber Dananya
"Tentu untuk kerjasama ini butuh investasi tapi tidak begitu signifikan kepada keuangan perseroan. Pastinya kami sangat antusias dan senang sekali dapat bersinergi dengan Smart IVF dalam menambah layanan terbaru dengan menghadirkan Smart Fertility Clinic, karena kami melihat di Indonesia kebutuhan akan program bayi tabung yang berkualitas baik masih sangat besar," kata Leona.
Dengan merambah segmen bisnis baru ini, PRAY mengaku semakin positif untuk dapat melampaui rata-rata pertumbuhan bisnis di bidang klinik bayi tabung. Maklum saja, permintaan pasar lebih tinggi dibandingkan dengan ketersedian yang ada di rumah sakit dalam negeri.
"Di Indonesia ada 52 rumah sakit yang menyediakan klinik program bayi tabung ini, tapi jumlah ini pun tidak dapat memenuhi permintaan dan kebutuhan dari pasar, sehingga kita melihat ini sebagai peluang yang sangat besar," kata Leona.
Lebih lanjut perseroan menjelaskan kasus infertilitas tercatat sekitar 10-15% atau terjadi pada 4-6 juta pasangan dari 39,8 juta pasangan usia subur di Indonesia. Ini tentunya memerlukan pengobatan infertilitas untuk akhirnya bisa mendapatkan keturunan.
Sementara itu data menunjukkan baru 8.100 pasangan yang mengikuti program bayi tabung dengan tercermin di dalam 14.000 siklus bayi tabung. Dari data tersebut menjelaskan dimana masih banyak pasangan yang belum bisa mendapatkan akses layanan program bayi tabung.
Menurut Leona banyak hal yang menyebabkan pasangan di Indonesia tidak melakukan program bayi tabung tersebut, selain dipatok dengan biaya mahal, 52 rumah sakit yang ada tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang meningkat, sehingga di antara mereka banyak yang memutuskan untuk pergi ke luar negeri.
Baca Juga: Primaya Hospital Akan Menambah Tiga Rumah Sakit Tahun Ini
"Pasar di dalam negeri itu masih besar sekali, sementara untuk ketersediaan rumah sakitnya terbatas, hanya ada 52 rumah sakit yang menyediakan layanan program bayi tabung ini, sehingga dengan peluncuran ini pasangan yang ingin punya anak akan lebih terbantu," kata Leona.
Setelah peluncurannya di Jakarta, Smart Fertility Clinic dalam waktu dekat akan kembali dibuka di Bekasi dan Makassar. Hal ini untuk memudahkan pasien dalam memperoleh layanan bayi tabung yang ‘Smart’ dan didukung oleh tim dokter Smart IVF yang sangat berkompeten di bidang bayi tabung.
Dibandingkan dengan rumah sakit lainnya, Primaya Hospital Group mengklaim biaya layanan klini bayi tabung di rumah sakitnya lebih murah dibandingkan yang lainnya, yakni dengan biaya penuh program bayi tabung sebesar Rp60 juta-an.
"Keunggulan kita dibandingkan layanan klinik bayi tabung lainnya tentu saja dari segi biaya yang lebih murah, untuk program lengkapnya dari screening sampai tahap akhir adalah 60 juta, tapi jika untuk hanya screening saja tidak sampai 2 juta," kata Direktur Utama PT. Anugerah Bangsa Indonesia Ade Gustian Yuwono saat di temui di acara press conference peluncuran Smart Fertility Clinic, Senin (30/1).
Tergolong baru, Ade mengaku mereka akan menggencarkan promosi dan iklan di berbagai media sosial, maklum saja hal ini promosi melalui kanal media sosial terbukti ampuh mendatangkan pelanggan.
"Kita akan gencar di media sosial, karena ini berdasarkan pengalaman kami dimana 61% pasangan yang datang itu tahu program klini bayi tabung kita dari media sosial," kata Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News