Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
Sementara itu data menunjukkan baru 8.100 pasangan yang mengikuti program bayi tabung dengan tercermin di dalam 14.000 siklus bayi tabung. Dari data tersebut menjelaskan dimana masih banyak pasangan yang belum bisa mendapatkan akses layanan program bayi tabung.
Menurut Leona banyak hal yang menyebabkan pasangan di Indonesia tidak melakukan program bayi tabung tersebut, selain dipatok dengan biaya mahal, 52 rumah sakit yang ada tidak dapat memenuhi permintaan pasar yang meningkat, sehingga di antara mereka banyak yang memutuskan untuk pergi ke luar negeri.
Baca Juga: Primaya Hospital Akan Menambah Tiga Rumah Sakit Tahun Ini
"Pasar di dalam negeri itu masih besar sekali, sementara untuk ketersediaan rumah sakitnya terbatas, hanya ada 52 rumah sakit yang menyediakan layanan program bayi tabung ini, sehingga dengan peluncuran ini pasangan yang ingin punya anak akan lebih terbantu," kata Leona.
Setelah peluncurannya di Jakarta, Smart Fertility Clinic dalam waktu dekat akan kembali dibuka di Bekasi dan Makassar. Hal ini untuk memudahkan pasien dalam memperoleh layanan bayi tabung yang ‘Smart’ dan didukung oleh tim dokter Smart IVF yang sangat berkompeten di bidang bayi tabung.
Dibandingkan dengan rumah sakit lainnya, Primaya Hospital Group mengklaim biaya layanan klini bayi tabung di rumah sakitnya lebih murah dibandingkan yang lainnya, yakni dengan biaya penuh program bayi tabung sebesar Rp60 juta-an.
"Keunggulan kita dibandingkan layanan klinik bayi tabung lainnya tentu saja dari segi biaya yang lebih murah, untuk program lengkapnya dari screening sampai tahap akhir adalah 60 juta, tapi jika untuk hanya screening saja tidak sampai 2 juta," kata Direktur Utama PT. Anugerah Bangsa Indonesia Ade Gustian Yuwono saat di temui di acara press conference peluncuran Smart Fertility Clinic, Senin (30/1).
Tergolong baru, Ade mengaku mereka akan menggencarkan promosi dan iklan di berbagai media sosial, maklum saja hal ini promosi melalui kanal media sosial terbukti ampuh mendatangkan pelanggan.
"Kita akan gencar di media sosial, karena ini berdasarkan pengalaman kami dimana 61% pasangan yang datang itu tahu program klini bayi tabung kita dari media sosial," kata Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News