Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Penyebab happy hypoxia pada penderita Covid-19 utamanya karena pengentalan darah atau koagulasi yang meluas di jaringan pembuluh darah paru-paru.
Kondisi ini menyebabkan peradangan dalam tubuh karena infeksi virus SARS-CoV-2. Ketika tubuh mengalami peradangan, protein seluler akan membentuk bekuan darah sebagai respons alami kekebalan tubuh.
Apabila berlebihan, sel di jaringan paru-paru tidak bisa menerima pasokan oksigen yang memadai. Kondisi happy hypoxia yang tidak segera ditangani dapat berbahaya.
Pasalnya, pengentalan darah tidak hanya terjadi di paru-paru, tapi bisa merembet ke organ vital lain seperti ginjal dan otak yang bisa menyebabkan kematian.
Baca Juga: Inilah penyebab saturasi oksigen turun saat melakukan isolasi mandiri
Gejala happy hypoxia Covid-19
Meskipun happy hypoxia kerap tidak menunjukkan gejala kekurangan oksigen yang khas, tapi masalah kesehatan ini sebenarnya bisa dideteksi. Gejala happy hypoxia yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Tubuh terasa lemas
- Bibir atau jari-jarinya kebiruan
- Kadar saturasi oksigen turun di bawah 94 persen
Jika penderita Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah mengalami happy hypoxia di atas, segera konsultasikan ke dokter yang menangani. Atau, cari pertolongan medis darurat ke klinik terdekat, puskesmas rawat inap, atau rumah sakit.
Baca Juga: Kematian pasien Covid-19 melonjak, ini seruan Satgas ke Pemda