kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kendati vaksin yang mendapat izin bertambah, masyarakat tidak perlu pilih-pilih


Minggu, 12 September 2021 / 21:43 WIB
Kendati vaksin yang mendapat izin bertambah, masyarakat tidak perlu pilih-pilih
ILUSTRASI. Kedatangan vaksin Janssen dari Pemerintah Belanda di Bandara Soekarno-Hatta.


Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di negeri ini bertambah tiga. Dalam dua pekan terakhir, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) merilis izin penggunaan darurat alias emergency use of authorization (EUA). 

Mengutip website covid19.go.id, ketiga vaksin yang mendapatkan EUA itu adalah vaksin Sputnik V, vaksin Covid-19 Janssen dan vaksin Convidencia. SputnikV yang dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology asal Rusia, mengantongi EUA dari Badan POM pada 25 Agustus lalu.

Pada 7 September silam, Badan POM merilis EUA untuk dua vaksin sekaligus. Masing-masing vaksin Covid-19 Janssen yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dan vaksin Convidecia yang dikembangkan oleh CanSino Biological Inc dan Beijing Institute of Biotechnology.

Baca Juga: Syarat naik KRL terbaru, wajib tunjukkan sertifikat vaksinasi Covid-19

Ketiga vaksin yang baru mendapatkan EUA tersebut menggunakan platform non-replicating viral vector. Masing-masing vaksin mendapat izin penggunaan darurat untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.

Penyuntikan vaksin Sputnik dilakukan dua kali, dengan tenggang waktu di antara masing-masing penyuntikan selama 21 hari. Dosis vaksin sebesar 0,5 ml dalam tiap penyuntikan.

Sedangkan vaksin Janssen dan Convidecia diberikan dalam sekai penyuntikan. Mengutip keterangan Badan POM yang diunggah di situs resminya, masing-masing vaksin diberikan dengan dosis 0,5 ml secara intramuscular.

Baca Juga: Covid-19 bisa mengerek angka kematian penderita TBC dan AIDS

Dari ketiga vaksin yang baru mendapatkan EUA itu, vaksin Janssen yang telah tiba di nusantara. Pada Sabtu (11/9), Indonesia mendapatkan 500.000 dosis vaksin Covid-19 Janssen, yang merupakan bantuan dari Pemerintah Belanda.

Mengutip keterangan di situs resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), vaksin Covid-19 Janssen yang kerap juga disebut vaksin Johnson & Johnson ini, akan didistribusikan ke daerah-daerah di Pulau Jawa yang masih rendah cakupan vaksinasinya. Sesuai dengan EUA yang diperolehnya, vaksin ini akan digunakan untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun.

Mengutip catatan covid19.go.id, sebelum ketiga vaksin tersebut sudah ada enam vaksin yang mengantongi terlebih dulu mendapatkan EUA dari Badan POM. Masing-masing adalah vaksin Coronavac yang dikembangkan dan diproduksi Sinovac, vaksin Covid-19 yang diproduksi Biofarma dengan menggunakan bahan baku dari Sinovac, vaksin AstraZeneca, vaksin Sinopharm, vaksin Moderna dan vaksin Comirnaty, yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech.

Jika mencakup seluruh jenis vaksin, sudah ada 57 tahap kedatangan vaksin Covid-19, baik dalam bentuk jadi maupun dalam wujud bahan baku, di Indonesia per Sabtu kemarin (11/9). Mengutip situs Kemenkes, dari seluruh tahap kedatangan tersebut, Indonesia sudah memiliki lebih dari 232 juta dosis vaksin Covid-19.

Keberadaan stok vaksin itu membuat pemerintah optimistis untuk mempercepat laju vaksinasi. “Harapannya, bulan ini kita dapat mencapai dua juta dosis vaksin per hari. Hingga 10 September kemarin kita telah menyuntikkan lebih dari 112 juta dosis vaksin Covid-19,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono seperti dikutip dalam siaran pers Kemenkes.

Baca Juga: Ada penambahan vaksinasi Covid-19 sebanyak 1,73 juta dosis per 11 September

Mengutip catatan vaksinasi pemerintah yang diunggah di covid19.go.id, per Minggu (12/9) sudah ada 72,7 juta orang lebih yang menerima suntikan pertama. Sedang jumlah penerima suntikan vaksin kedua mencapai 41,7 juta lebih. Sementara target penerima vaksinasi adalah 208.265.720.

Keinginan pemerintah untuk mempercepat laju vaksinasi tentu membutuhkan partisipasi dari masyarakat. Salah satu bentuknya yang sederhana adalah memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin, dan tidak memilih-milih jenis vaksin.

Pesan semacam ini muncul di saat semakin banyak jenis vaksin yang tersedia untuk digunakan di negeri ini. “Dengan adanya beberapa macam vaksin ini, kami imbau masyarakat tidak pilih-pilih vaksin karena semua vaksin memberi manfaat yang sama, yaitu membangun antibodi tubuh kita,” ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Senin (23/8).

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: IHSG pekan depan diramal bergerak konsolidasi, begini proyeksi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×