kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.929   1,00   0,01%
  • IDX 7.180   38,89   0,54%
  • KOMPAS100 1.103   7,53   0,69%
  • LQ45 872   6,12   0,71%
  • ISSI 221   1,16   0,53%
  • IDX30 445   2,31   0,52%
  • IDXHIDIV20 536   1,54   0,29%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 148   0,48   0,33%

Kenapa virus corona lebih dominan berefek ke pria ketimbang wanita?


Kamis, 30 April 2020 / 02:00 WIB
Kenapa virus corona lebih dominan berefek ke pria ketimbang wanita?


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MILAN. Rumahsakit San Raffaele di Milan, Italia, sedang menyelidiki perbedaan dalam dampak virus corona baru terhadap pria dan wanita. Mereka memberi nama proyek ini Proteggimi. 

Proyek di bawah koordinasi ahli urologi dan andrologi Prof Andrea Salonia itu berupaya menemukan, mengapa virus corona secara dominan memengaruhi pria dan peran yang hormon seks pria mainkan dalam ketidakseimbangan tersebut.

Mengacu data Badan Perlindungan Sipil Italia, sebanyak 66% kematian akibat virus corona di negeri Menara Pisa adalah laki-laki. Persentasenya meningkat seiring usia yang meninggal semakin muda. 

Baca Juga: Duh, muncul penyakit baru pada anak-anak di Inggris terkait virus corona

Pria yang terjangkit virus corona juga lebih banyak membutuhkan perawatan intensif. Sebanyak 82% dari pasien yang menjalani perawatan intensif di Provinsi Lombardy, dengan Ibu Kota Milan, adalah laki-laki. 

Para peneliti Proyek Proteggimi percaya, hormon seks khususnya testosteron bisa menjelaskan angka-angka tersebut.

“Sangat penting untuk bisa memeriksa data terpisah untuk pria dan wanita, jika kita ingin memahami, apakah kadar testosteron terkait dengan tingkat keparahan penyakit, dan untuk memahami dampak jangka panjang pada kesehatan keseluruhan pria yang telah pulih dari virus corona,” kata Prof Salonia.

"Kami berharap, penelitian ini akan menghasilkan hasil pertama dalam beberapa minggu ke depan," ujar dia seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Baca Juga: AS tambah 6 gejala baru virus corona, ini daftarnya

Proyek Proteggimi membetot perhatian Prada Group. Melansir Channelnewsasia.com, produsen produk fashion mewah berbasis di Milan, Italia, ini, Senin (27/4), mengumumkan dukungan finansial untuk penelitian ilmiah itu. Tapi, mereka tidak mengungkap angkanya.

Sebelumnya pada Maret, Prada juga mengumumkan, pabrik mereka di Montone, Italia, akan beroperasi kembali setelah tutup menyusul kebijakan lockdown untuk memproduksi masker dan alat pelindung diri lainnya untuk mengatasi kekurangan di negara tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×