Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MILAN. Rumahsakit San Raffaele di Milan, Italia, sedang menyelidiki perbedaan dalam dampak virus corona baru terhadap pria dan wanita. Mereka memberi nama proyek ini Proteggimi.
Proyek di bawah koordinasi ahli urologi dan andrologi Prof Andrea Salonia itu berupaya menemukan, mengapa virus corona secara dominan memengaruhi pria dan peran yang hormon seks pria mainkan dalam ketidakseimbangan tersebut.
Mengacu data Badan Perlindungan Sipil Italia, sebanyak 66% kematian akibat virus corona di negeri Menara Pisa adalah laki-laki. Persentasenya meningkat seiring usia yang meninggal semakin muda.
Baca Juga: Duh, muncul penyakit baru pada anak-anak di Inggris terkait virus corona
Pria yang terjangkit virus corona juga lebih banyak membutuhkan perawatan intensif. Sebanyak 82% dari pasien yang menjalani perawatan intensif di Provinsi Lombardy, dengan Ibu Kota Milan, adalah laki-laki.
Para peneliti Proyek Proteggimi percaya, hormon seks khususnya testosteron bisa menjelaskan angka-angka tersebut.
“Sangat penting untuk bisa memeriksa data terpisah untuk pria dan wanita, jika kita ingin memahami, apakah kadar testosteron terkait dengan tingkat keparahan penyakit, dan untuk memahami dampak jangka panjang pada kesehatan keseluruhan pria yang telah pulih dari virus corona,” kata Prof Salonia.
"Kami berharap, penelitian ini akan menghasilkan hasil pertama dalam beberapa minggu ke depan," ujar dia seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Baca Juga: AS tambah 6 gejala baru virus corona, ini daftarnya
Proyek Proteggimi membetot perhatian Prada Group. Melansir Channelnewsasia.com, produsen produk fashion mewah berbasis di Milan, Italia, ini, Senin (27/4), mengumumkan dukungan finansial untuk penelitian ilmiah itu. Tapi, mereka tidak mengungkap angkanya.
Sebelumnya pada Maret, Prada juga mengumumkan, pabrik mereka di Montone, Italia, akan beroperasi kembali setelah tutup menyusul kebijakan lockdown untuk memproduksi masker dan alat pelindung diri lainnya untuk mengatasi kekurangan di negara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News