kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,11   -8,38   -0.91%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenali Gejala Fisik dan Emosional Stres Serta Cara Mengatasinya


Senin, 14 November 2022 / 13:04 WIB
Kenali Gejala Fisik dan Emosional Stres Serta Cara Mengatasinya
ILUSTRASI. Stres


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Stres umum diderita oleh semua orang. Kenali gejala fisik dan emosional stres. 

Mungkin belakangan Anda sering mendengar kata stres disebut-sebut oleh teman-teman atau keluarga. 

Baca Juga: 5 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan, Termasuk Menurunkan Berat Badan

Mengutip dari WebMD, stres merupakan reaksi tubuh terhadap situasi berbahaya (nyata atau dirasakan). 

Melansir dari Cleveland Clinic, tubuh dirancang untuk mengalami stres dan bereaksi terhadapnya. Jadi, ketika Anda mengalami perubahan atau tantangan (stres), tubuh menghasilkan respon fisik dan mental. 

Respon stres membantu tubuh menyesuaikan diri dengan situasi baru. 

Stres bisa menjadi positif, membuat Anda tetap waspada, termotivasi dan siap untuk menghindari bahaya. 

Namun, stres bisa menjadi masalah ketika stresor berlanjut tampa kelegaan atau periode relaksasi. 

Gejala fisik stres 

Seseorang yang mengalami stres akan menunjukkan gejala fisik seperti: 

  • Sakit dan nyeri 
  • Nyeri dada atau perasaan seperti jantung berdebar kencang 
  • Kelelahan atau kesulitan tidur 
  • Sakit kepala, pusing, atau gemetar 
  • Tekanan darah tinggi 
  • Ketegangan otot atau mengatupkan rahang 
  • Masalah perut atau penceranaan 
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah 

Selain gejala fisik, seseorang yang mengalami stres juga menyebabkan gejala emosional serta mental seperti: 

  • Kecemasan atau lekas marah 
  • Depresi 
  • Panik 
  • Sedih 

Perlu Anda ketahui, seseorang yang mengalami stres kronik cenderung mengelolanya dengan perilaku yang tidak sehat seperti: 

  • Minum alkohol terlalu sering 
  • Berjudi 
  • Makan berlebihan atau mengalami gangguan makan 
  • Berpartisipasi secara kompulsif dalam seks, belanja, atau browsing internet
  • Merokok 
  • Menggunakan obat-obatan

Apakah stres bisa didiagnosis? 

Stres bersifat subjektif, tidak bisa diukur dengan tes. Hanya penderita yang bisa menentukan seberapa parah tingkat stres yang dialami. 

Penyedia layanan kesehatan bisa menggunakan kuesioner untuk memahami stres dan bagaimana stres mempengaruhi hidup penderita. 

Cara menghilangkan stres 

Perlu diketahui, Anda tidak bisa menghindari stres. Namun, Anda bisa menghentikannya agar stres tidak menjadi berlebihan. 

Ada banyak cara untuk mengentikan stres yang bisa Anda lakukan seperti: 

  • Olahraga 
  • Review diri tentang apa yang sudah Anda capai 
  • Berbicara dengan terapis 

Baca Juga: 2 Cara Mudah Konsumsi Sereh agar Efektif Menurunkan Asam Urat Tinggi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×