kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenali Gejala dan Cara Penanganan Infeksi Telinga, Ini Penjelasan Dokter Siloam


Senin, 07 Maret 2022 / 23:27 WIB
Kenali Gejala dan Cara Penanganan Infeksi Telinga, Ini Penjelasan Dokter Siloam
ILUSTRASI. Kesehatan telinga


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Organ telinga merupakan salah satu organ penting pada makhluk hidup. Pada organ telinga manusia, terdapat Tuba Eustachius, yang merupakan  sebuah saluran kecil yang menghubungkan telinga bagian tengah dengan nasofaring yaitu daerah bagian belakang dari hidung.

Infeksi telinga terjadi ketika saluran Estachius (tuba Eustachius) tersumbat atau meradang, yang menyebabkan terbentuknya cairan di telinga bagian tengah.

Ada beberapa jenis infeksi pada organ telinga yang disebabkan oleh Bakteri dan Virus, dimana infeksi ini sering terjadi pada anak kecil dan remaja dikarenakan memiliki saluran Eustachius yang lebih sempit, pendek dan  horizontal dibanding pada orang dewasa," tutur Dr. dr. Olivia Claudia Pingkan Pelealu Sp.THT-KL (K), Jumat (4/2/2022) lalu pada edukasi bincang sehat melalui aplikasi zoom dan kanal YouTube.

Dokter spesialis THT konsultan Laring Faring, Olivia Claudia yang kesehariannya berpraktek tetap di  Rumah Sakit Siloam Manado yang berlokasi di bilangan jalan Sam Ratulangi, Wenang Kota Menado ini mengatakan, sejumlah gejala yang dapat diamati pada infeksi telinga antara lain:

Nyeri sedang dan rasa tidak enak dalam telinga, penderita merasakan adanya tekanan dari dalam telinga yang menetap dan adanya cairan yang keluar dari telinga serta berkurangnya kualitas pendengaran.

Baca Juga: Ketahui Alasan Kucing Peliharaan Tiba-Tiba Menggigit

"Gejala ini dapat menetap atau hanya bersifat sementara. Gejala dapat muncul pada salah satu atau bahkan kedua telinga. Nyeri biasanya dirasakan lebih berat tergantung jenis dan tingkat keparahan penyakitnya ," ungkap Dr. dr. Olivia Claudia Pingkan Pelealu Sp.THT-KL (K)

Infeksi telinga ringan dapat disembuhkan tanpa intervensi. Jika gejala semakin memburuk dan tidak ada perubahan, antibiotik dapat diberikan dengan mempertimbangkan berbagai kondisi pada penderita.

Ragam Infeksi Telinga, Gejala dan Penanganan

Pada lingkup dunia kedokteran, terdapat sejumlah diagnosis pada infeksi organ telinga yang disebabkan sejumlah faktor resiko.

Infeksi pada organ telinga Otitis eksterna yaitu infeksi telinga bagian luar yang meliputi daun telinga dan saluran atau liang telinga, disebabkan bakteri dalam air yang terperangkap di saluran telinga. Contoh: setelah berenang, mengorek telinga dengan jari atau cotton bud.  Gejalanya dapat seperti : nyeri telinga, rasa gatal dan Iritasi di liang telinga hingga kemerahan dan bengkak pada liang telinga.

"Penderita merasakan adanya tekanan dan rasa penuh, keluar cairan encer dari lubang telinga dan nyeri pada saat buka mulut dan atau menggerakkan rahang. Dapat diobati dengan membersihkan telinga dengan hati hati dan obat tetes telinga atau sistemik," dr. Olivia Claudia Pingkan Pelealu Sp.THT-KL (K)

Selanjutnya infeksi telinga  Otitis eksterna maligna, Infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain seperti tulang rawan dan tulang disekitarnya. Dengan gejala seperti : rasa gatal di liang telinga disertai nyeri, adanya cairan yang banyak pada liang telinga, bengkak, granulasi bahkan jika saraf wajah terkena dapat menyebabkan wajah mencong.

Baca Juga: Kenali Gejala Infeksi Gigi dan Cara Mengatasinya

"Penanganan 'Otitis eksterna maligna ini dilakukan dengan pengobatan Antibiotik , Simtomatik dan melakukan pembedahan apabila diperlukan," ungkap Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher konsultan Laring dan Faring ini melanjutkan edukasinya kepada puluhan viewer yang mengikuti.

Selanjutnya Infeksi jamur pada liang telinga yang dikenal dengan 'Otomikosis' dan umumnya dipengaruhi oleh kelembaban yang tinggi (pityrosporum, aspergilus,kandida albikans). Gejalanya dapat diketahui melalui timbulnya rasa gatal yang berlebihan dan berkelanjutan dan adanya cairan yang memenuhi rongga telinga hingga cairan keluar dari telinga.

"Pengobatan infeksi telinga Otomikosis dengan obat anti jamur, Antihistamin, Analgetik, Tetes telinga anti jamur atau Salep anti jamur," tutur Olivia Claudia

Kemudian infeksi telinga 'Perinkondritis' yaitu Infeksi pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga. Disebabkan : Trauma akibat kecelakaan, Luka bakar, Kuman patogen. Dengan gejala seperti : Telinga kemerahan, panas dan nyeri, dapat diterapi dengan kompres dingin dan antibiotik tetapi untuk fase yang lebih lanjut dapat dilakukan insisi dan drainase.

Ada lainnya disebut 'Herpes Zooster Otikus* karena infeksi virus varicella zoster dengan gejala nyeri telinga, gangguan pendengaran, berdenging, terdapat kulit yang berisi cairan bahkan sampai kelumpuhan wajah.

Dapat diterapi dengan anti virus, tetes telinga antibiotik dan steroid. Selanjutnya adapula penyakit yang disebut 'Miringitis Bulosa' yang merupakan infeksi akut gendang telinga, disebabkan virus atau bakteri dengan gejala sakit telinga yang mendadak dan membran timpani tampak kemerahan serta ada gelumbung. Diobati dengan tetes telinga, analgetik, antibiotik dan dekongestan.

Adapun penyakit yang terakhir adalah infeksi telinga tengah  'Otitis Media Akut',  yaitu peradangan sebagian atau seluruh muka telinga tengah dengan onset dibawah dua bulan. Yang umumnya disebabkan: Pertahanan tubuh terganggu, Sumbatan tuba eustachius dan Infeksi saluran napas atas.

Baca Juga: Manfaat Anjing Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Terdapat rangkaian stadium klinis yaitu : Stadium okulasi tuba eustachius, Stadium supurasi, Stadium perforasi dan Stadium resolusi. Kemudian bila terjadi secara kronis disebut: Otitis Media Supuratif Kronik dengan dua tipe yaitu, tipe aman ( benigna) dan tipe berbahaya ( maligna) yang dapat berkomplikasi kepada : ketulian, kelumpuhan saraf wajah, meningitis, abses otak, mastoiditis, abses subperiosteal dan labirinitis.

Mengakhiri edukasinya, Dr. dr. Olivia Claudia Pingkan Pelealu Sp. THT- KL (K), mengingatkan bahwa dengan menghindari paparan alergen, menghindari paparan asap rokok, tidak menkonsumsi alkohol dan menghindari trauma pada kepala atau telinga pun berhati hati kepada infeksi saluran napas atas dan sinusitis yang berulang ulang merupakan hal terbaik agar terhindar dari faktor resiko terjadinya infeksi pada organ telinga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×