kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,96   6,63   0.73%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenali Gejala dan Cara Penanganan Infeksi Telinga, Ini Penjelasan Dokter Siloam


Senin, 07 Maret 2022 / 23:27 WIB
Kenali Gejala dan Cara Penanganan Infeksi Telinga, Ini Penjelasan Dokter Siloam
ILUSTRASI. Kesehatan telinga


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Kemudian infeksi telinga 'Perinkondritis' yaitu Infeksi pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga. Disebabkan : Trauma akibat kecelakaan, Luka bakar, Kuman patogen. Dengan gejala seperti : Telinga kemerahan, panas dan nyeri, dapat diterapi dengan kompres dingin dan antibiotik tetapi untuk fase yang lebih lanjut dapat dilakukan insisi dan drainase.

Ada lainnya disebut 'Herpes Zooster Otikus* karena infeksi virus varicella zoster dengan gejala nyeri telinga, gangguan pendengaran, berdenging, terdapat kulit yang berisi cairan bahkan sampai kelumpuhan wajah.

Dapat diterapi dengan anti virus, tetes telinga antibiotik dan steroid. Selanjutnya adapula penyakit yang disebut 'Miringitis Bulosa' yang merupakan infeksi akut gendang telinga, disebabkan virus atau bakteri dengan gejala sakit telinga yang mendadak dan membran timpani tampak kemerahan serta ada gelumbung. Diobati dengan tetes telinga, analgetik, antibiotik dan dekongestan.

Adapun penyakit yang terakhir adalah infeksi telinga tengah  'Otitis Media Akut',  yaitu peradangan sebagian atau seluruh muka telinga tengah dengan onset dibawah dua bulan. Yang umumnya disebabkan: Pertahanan tubuh terganggu, Sumbatan tuba eustachius dan Infeksi saluran napas atas.

Baca Juga: Manfaat Anjing Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Terdapat rangkaian stadium klinis yaitu : Stadium okulasi tuba eustachius, Stadium supurasi, Stadium perforasi dan Stadium resolusi. Kemudian bila terjadi secara kronis disebut: Otitis Media Supuratif Kronik dengan dua tipe yaitu, tipe aman ( benigna) dan tipe berbahaya ( maligna) yang dapat berkomplikasi kepada : ketulian, kelumpuhan saraf wajah, meningitis, abses otak, mastoiditis, abses subperiosteal dan labirinitis.

Mengakhiri edukasinya, Dr. dr. Olivia Claudia Pingkan Pelealu Sp. THT- KL (K), mengingatkan bahwa dengan menghindari paparan alergen, menghindari paparan asap rokok, tidak menkonsumsi alkohol dan menghindari trauma pada kepala atau telinga pun berhati hati kepada infeksi saluran napas atas dan sinusitis yang berulang ulang merupakan hal terbaik agar terhindar dari faktor resiko terjadinya infeksi pada organ telinga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×