kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kaya akan mineral, benarkah gula aren baik untuk kesehatan?


Senin, 29 November 2021 / 17:46 WIB
Kaya akan mineral, benarkah gula aren baik untuk kesehatan?
ILUSTRASI. Gula aren


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gula aren mengandung banyak mineral dan vitamin. Benarkah gula aren baik untuk kesehatan? 

Belakang gula aren populer di tanah air. Gula aren kerap dijadikan alternatif pemanis untuk minuman dan kue.

Baca Juga: Awas! Ini 6 risiko penyakit akibat kolesterol tinggi

Sekedar info, gula aren terbuat dari nira yang ada di kuncup bunga pohon kelapa. 

Gula aren dianggap sebagai pemanis alami karena melibatkan pemrosesan minumun dan tidak ada bahan kimia yang digunakan. 

Getah dari pohon dipanaskan untuk menghilangkan kadar air sampai diperoleh sirup kental dan nektar manis selanjutnya direduksi menjadi kristal. 

Mengutip dari FOOD NDTV, gula aren kaya akan vitamin dan mineral. 

Penelitian telah menemukan gula aren mengandung kalium, fosfor, seng, besi, mangan, dan tembaga, polifenol, flavonoid, antioksidan, dan antosianidin. 

Gula aren juga kaya akan vitamin B yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan sel-sel sehat serta tiamin, riboflavin, asam folat, dan kolin. 

Gula aren mengandung sekitar 16 asam amino yang sama dengan kandungan getahnya.

Sekedar info, asam amino merupakan penyusun protein dan dibutuhkan untuk pertumbuhan serta perbaikan sel. 

Salah satu alasan terbesar ketenaran gula aren adalah memiliki nilai indeks glikemik rendah. Efeknya, gula aren diserap oleh tubuh secara perlahan dan mencegah lonjakan kadar insulin. 

Tidak hanya itu, gula aren mengandung serat makanan yang disebut inulin. Serat makanan ini bermanfaat untuk menjaga kadar gula darah. 

Gula aren memang memberikan dampak yang kecil untuk penderita diabetes. Namun, Anda tidak boleh mengonsumsinya dalam jumlah berlebihan karena gula aren tetaplah pemanis. 

Sebuah artikel yang dipublikasi di The Huffington Post, sebuah penelitian di ASEAN Food Journal menemukan gula kelapa memiliki sekitar 71% sukrosa alias gula meja, 3% glukosa murni, dan 3% fruktosa murni. 

Artinya, sekitar 78% gula kelapa sebenarnya adalah gula, dibandingkan dengan 100% gula meja. 

Selain itu indeks glikemik bervariasi dari orang ke orang dan juga tergatung pada bagaimana makanan dimasak dan dengan apa yang dimakan. 

Dalam kebanyakan kasus, gula cenderung dicampur atau disiapkan dengan bahan lainnya yang mengandung karbohidrat. 

Dalam sisi kalori, gula aren 0setara dengan gula meja. 

Mengacu pada berbagai makanan penelitian dan pendapat para ahli, tidak salah jika dibandingkan dengan bentuk gula lainnya, tidak diragukan lagi merupakan alternatif yang lebih baik seperti halnya madu. 

Tapi, hal itu tidak berarti Anda bisa mengonsumsi gula aren secara berlebihan dalam minuman, sereal, dan makanan penutup. 

Baca Juga: Sedang diet? Ini 4 jenis keju yang efektif membantu menurunkan berat badan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×