kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Omicron Naik 725 Kasus, Berapa Lama Gejala Omicron Mendekam di Tubuh Manusia?


Selasa, 18 Januari 2022 / 09:07 WIB
Kasus Omicron Naik 725 Kasus, Berapa Lama Gejala Omicron Mendekam di Tubuh Manusia?
ILUSTRASI. Hingga Sabtu (15/1) pagi ada 725 kasus positif Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Ibu Kota. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, hingga Sabtu (15/1) pagi ada 725 kasus positif Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Ibu Kota.  Sebanyak 75% dari keseluruhan kasus tersebut terdeteksi dari pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).  

"Pagi ini sudah terlaporkan ada 725 kasus positif Omicron. Sebanyak 75 persennya adalah PPLN, yakni sebanyak 545 kasus," ujar Widyastuti dalam diskusi daring bertajuk "Bersiap Hadapi Gelombang Omicron" pada Sabtu. 

"Lalu sebanyak 180 (kasus) adalah karena transmisi lokal atau sebesar 24,8%," tuturnya.  

Menurut Widyastuti, hampir 95% dari seluruh kasus positif tersebut terpantau dalam kondisi tanpa gejala atau bergejala ringan.  

Dia menekankan tak ada pasien yang sampai mengalami gejala berat atau sampai meninggal dunia.  

Baca Juga: Gaikindo: Varian Omicron Belum Berdampak Bagi Industri Otomotif Tanah Air

"Belum ada yang seperti itu yang positif Omicron ini. Jadi seperti teori pada umum ya bahwa tingkat kesembuhannya tinggi, tanpa gejala atau gejalanya ringan," ungkap Widyastuti. 

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menyatakan bahwa selain penambahan kasus, angka probable Omicron juga terus mengalami peningkatan. 

Baca Juga: Tanpa Sinovac, Vaksin Booster Pakai Pfizer, Moderna & Astrazeneca, Ini Alasannya

Seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (14/1/2021), angka probable Omicron ini didapatkan dari S-Gene Target Failure atau SGTF, yaitu teknologi yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan probable pada Omicron.    

Karena memiliki kemampuan penyebaran lebih cepat, Nadia mengingatkan masyarakat untuk terus waspada dalam menghadapi Covid-19, khususnya varian baru Omicron. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×