Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat ini, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah dimulai oleh sejumlah sekolah. Oleh karenanya, orangtua harus mempersiapkan anak-anak mereka agar tetap aman selama bersekolah.
Salah satunya dengan menginformasikan bagaimana cara memakai masker yang benar dan baik kepada anak-anak.
Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak Internasional Perserikatan Bangsa-bangsa (UNICEF) mempunyai rekomendasi tersendiri untuk pemakaian masker pada anak.
Saat ini, penggunaan masker yang disarankan adalah dua lapis. Lapis pertama adalah masker medis dan lapis kedua merupakan masker kain. Tujuannya untuk mencegah droplet yang keluar dan masuk dari dan ke saluran pernapasan.
Baca Juga: Anda perlu waspada, ini gejala Covid-19 yang menandakan long covid
Namun, pemakaian masker dengan cara tersebut lebih diperuntukkan bagi orang dewasa. Pasalnya, mereka sudah mengerti mengenai ancaman penularan Covid-19.
Namun, bagaimana dengan anak-anak?
“Masker tidak perlu digunakan oleh siapa pun yang tidak bisa melepas masker tanpa bantuan—termasuk di antara mereka adalah bayi dan balita, atau seseorang dengan kesulitan bernapas,” demikian pernyataan dilansir dari laman resmi UNICEF.
Dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/10/2021), disebutkan bahwa rekomendasi pemakaian masker pada anak dari WHO dan UNICEF tergantung beberpaa kondisi.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, 7 Oktober: Tambah 1.393 kasus baru, tetap pakai masker
Pertama, pada anak berusia lima tahun ke bawah, Mereka tidak perlu diwajibkan mengenakan masker.
Anjuran itu dibuat demi keselamatan anak dan fakta bahwa setiap anak boleh jadi mencapai tahap perkembangan pada usia yang berbeda-beda.
Kedua, anak-anak pada usia enam hingga 11 tahun bisa mengenakan masker berdasarkan tingkat risiko. Faktor risiko tersebut termasuk penularan lokal, kemampuan anak untuk mematuhi aturan, kehadiran orang dewasa, dan pertimbangan lain seperti kondisi disabilitas atau penyakit bawaan.
Ketiga, anak pada usia 12 tahun ke atas telah dianggap mengerti. Mereka dapat diminta mengikuti aturan mengenakan masker yang sama dengan yang berlaku untuk orang dewasa.
Baca Juga: Data Corona Indonesia, 6 Oktober: Tambah 1.484 kasus baru, sembuh tambah 2.851 orang
Namun, masih dibutuhkan kesabaran untuk mengajari anak memakai masker. Oleh karenanya, anak-anak perlu sering diingatkan dan diajak memakai masker secara konsisten.
Perlu disampaikan juga kepada anak bahwa penggunaan masker harus dibarengi dengan langkah 4M, yakni mencuci tangan, menjaga jarak fisik, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas untuk melindungi diri sendiri maupun orang lain.
Baca Juga: Sekolah dibuka, ini cara mencegah anak yang belum vaksin tertular Covid-19 saat PTM
Tips memakaikan masker pada anak
Selain rekomendasi pemakaian masker pada anak, WHO dan UNICEF juga memiliki tips bagi orang tua yang hendak memakaikan masker pada anak-anak mereka.
Pertama, orangtua perlu memperhatikan ukuran masker yang sesuai. Pasalnya, mayoritas masker dirancang untuk orang dewasa, sehingga ukurannya terlalu besar untuk anak.
Pilihlah masker yang cocok untuk anak. Jika sulit, orangtua dapat membuat sendiri masker untuk sang anak.
Pastikan masker menutupi area mulut, hidung, dan dagu tanpa celah pada sisi wajah dan masker tidak menghalangi pandangan. Pastikan pula anak bisa bernapas dengan nyaman, termasuk saat berjalan cepat dan berbicara.
Baca Juga: 11 Kesalahan saat mengenakan masker, hati-hati tertular COVID-19
Selain itu, bagi orang tua, penting diperhatikan juga mengenai durasi pemakaian masker pada anak.
Sama halnya dengan orang dewasa, gantilah masker secara berkala (dianjurkan maksimal empat jam) atau jika masker robek, basah dan kotor.
Jangan lupa cuci tangan sebelum dan sesudah memakai masker dan buang sampah bekas masker ke dalam tempat sampah tertutup.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda dengan Orang Dewasa, Ini Rekomendasi Pemakaian Masker pada Anak Menurut WHO dan UNICEF"
Penulis : Inang Jalaludin Shofihara
Editor : Amalia Purnama Sari
Selanjutnya: Vaksinasi Covid-19 lengkap per 6 Oktober mencapai 26% dari target
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News