Reporter: Ratih Waseso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - DEPOK. Virus corona yang bermula dari kota di China yaitu Wuhan yang terhitung cepat penyebarannya cukup membuat masyarakat di Indonesia khawatir.
Dari berita Kontan.co.id sebelumnya yang melansir Reuters, jumlah korban meninggal dunia di China naik menjadi 425 orang pada Senin malam. Berdasarkan data Komisi Kesehatan Nasional, angka itu naik 64 jiwa dari hari sebelumnya. Semua kematian baru terjadi di provinsi Hubei tengah, pusat penyebaran virus.
Baca Juga: Jokowi minta Indonesia manfaatkan ceruk peluang akibat virus korona
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan virus seperti flu sebagai darurat global. Adapun jumlah total yang terinfeksi di China naik 3.235 orang sehingga mencapai 20.438 orang pada hari Selasa (4/2), Setidaknya ada 151 kasus di 23 negara dan wilayah lain, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Hong Kong, dan Inggris.
Di Indonesia sendiri saat ini belum ditemukan kasus warga yang terjangkit dari virus yang dimungkinkan awalnya berasal dari kelelawar tersebut. Meski demikian antisipasi perlu dilakukan guna mencegah virus corona masuk ke dalam tubuh.
Dokter spesialis paru Rumah Sakit Universitas Indonesia dr. Raden Rara Diah Handayani menyebut bahwa virus corona 2019-nCoV memiliki gejala yang sama dengan infeksi virus pernapasan lainnya. Bedanya virus Corona ini memiliki virulensi atau kemampuan yang tinggi untuk menyebabkan penyakit yang fatal.
Meski demikian virus korona dapat dicegah dengan melakukan pertama cuci tangan dengan air dan sabun atau hand-rub yang berbasis alkohol. Kedua tutup hidung dan mulut ketika bersin dengan tisu atau dengan menekuk siku. Ketiga hindari dengan siapapun yang sedang terkena flu.
Baca Juga: Kementan bantah kenaikan bawang putih karena pembatasan impor terkait virus corona
Keempat masak daging dan telur dengan matang. Terakhir hindari kontak dengan hewan tanpa perlindungan dan yang paling utama ialah menghindari daerah yang terkena atau terjangkit virus corona.
Selain itu dia juga menegaskan bahwa penggunaan masker yang benar ialah Sisi yang berwarna biru atau hijau berada di luar sedangkan Sisi yang berwarna putih dari dalam.
"Masker yang betul itu penggunaannya yang hijau atau biru yang berwarnalah yang di sisi luar. Kenapa yang berwarna di luar? Karena dia waterproff menghindarkan kita dari cairan, lalu di tengah ada partikel yang bisa menahan partikel lebih dari 5 mikron," tegas Diah saat acara media briefing fakta corona virus dan influenza di RSUI, Depok, Selasa (4/2).
Baca Juga: Jokowi minta kalkulasi dampak ekonomi bagi Indonesia akibat virus corona
Diah tidak dianjurkan masker yang berbahan kain lantaran tidak efisien dalam mangkal virus. Disampaikan pula virus corona menyebar dari manusia ke manusia melalui percikan cairan saat berbicara, bersin atau batuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News