kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jangan Coba-Coba Konsumsi Makanan Ini, Bila Anda Tidak Ingin Berat Badan Naik Lagi


Kamis, 10 Februari 2022 / 14:40 WIB
Jangan Coba-Coba Konsumsi Makanan Ini, Bila Anda Tidak Ingin Berat Badan Naik Lagi
ILUSTRASI. Menurunkan berat badan


Sumber: Kompas.com | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda sudah berhasil turunkan berat badan? Jangan coba-coba konsumsi makanan ini bila tidak ingin berat badan naik lagi. 

Ketika berat badan berhasil turun setelah berbagai usaha yang dilakukan, tentu ada rasa puas sekaligus lega, karena bisa mencapai tujuan Anda. 

Baca Juga: 5 Aktivitas yang Efektif Menurunkan Kolesterol Jahat

Namun jangan lengah, salah memilih makanan, bisa menyebabkan berat badan kembali naik. 

Menurut sebuah studi di Diabetes Care, makanan yang memiliki indeks glikemik (IG) tinggi seperti roti putih, kentang, dan nasi putih jauh lebih mungkin meningkatkan risiko kenaikan berat badan setelah diet penurunan berat badan. 

Indeks glikemik mengukur tingkat lonjakan glukosa darah setelah makan. 

Semakin drastis lonjakannya, semakin dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2 dan penambahan berat badan secara keseluruhan. 
Dalam studi baru-baru ini, para peneliti melihat data dari studi global terhadap lebih dari 2.000 orang yang diklasifikasikan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas. 

Pada fase pertama, semua peserta mengonsumsi minuman shake pengganti makanan untuk mencapai penurunan berat badan yang cepat—penurunan rata-rata selama delapan minggu adalah sekitar 11 kilogram. 

Pada fase kedua, dilakukan selama periode waktu tiga tahun, peneliti membandingkan dua diet dan dua strategi olahraga. 

Salah satunya adalah diet tinggi protein, indeks glikemik rendah, sementara yang lain adalah diet protein sedang, indeksi glikemik sedang, yang masing-masing kemudian dikombinasikan dengan olahraga intensitas tinggi atau sedang. 

Keempat kelompok mendapatkan kembali sebagian berat badan yang mereka turunkan pada awalnya, tetapi mereka yang menjalani diet rendah indeks glikemik paling sedikit kenaikan berat badannya. 
Itu membuat para peneliti menyarankan untuk tidak mengonsumsi kentang, roti tinggi indeks glikemik, dan varietas nasi. 

Lalu, apa ini berarti Anda tidak bisa mengonsumsi makanan favorit Anda selamanya, jika tidak ingin mendapatkan kembali berat badan yang telah hilang? 

Shena Jaramillo, RD, ahli diet di Peace and Nutrition mengatakan, mungkin tidak demikian, tetapi membatasi makanan-makanan itu bisa menjadi kunci mempertahankan penurunan berat badan yang telah Anda dapatkan. 

Namun dijelaskan Jaramillo, masalahnya di sini adalah, bahwa penelitian tersebut menggunakan penambahan berat badan yang begitu cepat sebagai akibat dari defisit kalori yang signifikan. 
Itu berarti penambahan berat badan tidak hanya bergantung pada jenis makanan yang diperkenalkan kembali, melainkan hanya kembali ke konsumsi kalori sebelumnya. 

"Penting untuk dicatat bahwa banyak orang yang mengalami penurunan berat badan yang cepat dengan menerapkan diet rendah karbohidrat," katanya. 

"Maka itu, ketika kita memperkenalkan kembali karbohidrat apa pun pada tubuh, kita akan mendapatkan kembali berat badan semula dengan cepat. Sebagian besar ini akan terkait dengan perpindahan cairan. Seperti yang dinyatakan oleh penelitian, semua kelompok dalam percobaan mendapatkan kembali berat badan sampai tingkat tertentu," lanjut Jaramillo. 

Konon, beralih ke makanan rendah indeks glikemik akan sangat membantu, tetapi bukan hanya karena perubahan glukosa darah. 

Makanan ini umumnya cenderung lebih tinggi serat, protein, atau lemak. 

Itu berarti Anda cenderung makan lebih sedikit — karena lebih mengenyangkan — dan itu menurunkan asupan kalori Anda secara keseluruhan, yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan atau pemeliharaan berat badan. 

Selain itu, Anda akan mendapatkan banyak manfaat dengan mengonsumsi lebih banyak serat, seperti peningkatan kesehatan jantung dan fungsi pencernaan yang lebih baik. 

"Bahkan untuk seseorang yang menderita diabetes, komposisi total makanan mereka akan memiliki dampak yang jauh lebih besar pada gula darah dan berat badan ketimbang dari satu makanan, terlepas dari indeks glikemik," kata Jaramillo.(Bestari Kumala Dewi) 

Baca Juga: Minum Kopi Bisa Menaikkan Kadar Kolesterol Jahat, Benarkah?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari 3 Makanan Ini untuk Mencegah Berat Badan Kembali Naik Setelah Diet", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×